Irwan, warga Dusun Sonco, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, dirujuk ke RSUD Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah menjadi korban penembakan misterius saat bentrok yang dipicu tawuran pelajar SMA.
"Iya, dirujuk dari RSUD Bima ke RSUD NTB," kata keluarga Irwan, Nasir, dikonfirmasi detikBali, Sabtu (6/12/2025).
Nasir menjelaskan, Irwan tertembak saat sedang duduk di teras rumahnya pada Sabtu siang. Korban awalnya dibawa ke RSUD Sondosia, kemudian dirujuk ke RSUD Bima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di RSUD Bima, korban tak bisa ditangani medis, makanya terpaksa dirujuk ke RSUD NTB di Kota Mataram," ujarnya.
"Di RSUD NTB, korban akan menjalani operasi pengangkatan peluru yang bersarang di bagian leher kanan," tambahnya.
Nasir menyebut pelaku penembakan belum diketahui. Ia meminta aparat segera menangani kasus tersebut.
"Ada empat warga Sondo yang menjadi korban. Rinciannya dua orang siswa dan satu warga terluka dan satu orang tertembak," tandasnya.
Bentrok ini dipicu tawuran pelajar SMA terjadi di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB. Selain satu warga tertembak, dua anggota polisi mengalami luka akibat lemparan batu.
Peristiwa terjadi ketika aparat Polsek Bolo dan Polres Bima membuka akses jalan yang diblokir serta mengamankan terduga pelaku tawuran di Dusun Sonco, Desa Sanolo. Saat petugas tiba, warga mengadang dan melempari polisi dengan batu. Lemparan itu menyebabkan sejumlah anggota terluka dan seorang warga terkena tembakan di bagian leher kanan.
"Betul, banyak anggota polisi yang terkena lemparan batu, namun dua orang yang terluka parah. Sementara satu warga tertembak," ujar Kapolsek Bolo Iptu Nurdin.
Nurdin mengatakan dua personel yang terluka adalah Bripka Bahtiar dan Bripka Jafar. Warga yang tertembak adalah Irwan. Ketiganya dibawa ke RSUD Bima.
"Sudah ditangani medis. Hasil rontgen korban yang tertembak (Irwan) tidak ditemukan proyektil peluru karet maupun peluru tajam," katanya.
(dpw/dpw)










































