Modus Oplos LPG Pakai Es Batu, Motif Emak-emak di Denpasar Terbongkar

Modus Oplos LPG Pakai Es Batu, Motif Emak-emak di Denpasar Terbongkar

Aryo Mahendro, I Komang Murdana - detikBali
Selasa, 30 Sep 2025 15:54 WIB
Konferensi pers kasus pengoplosan LPG di Mapolda Bali, Selasa (30/9/2025).
Konferensi pers kasus pengoplosan LPG di Mapolda Bali, Selasa (30/9/2025). (Foto: I Komang Murdana/detikBali)
Denpasar -

Polisi menangkap perempuan asal Karangasem berinisial BE (48) alias Bu Eli karena mengoplos 187 tabung LPG subsidi 3 kilogram (kg) ke tabung ukuran 12 kg dan 50 kg. Modusnya, gas dari tabung melon didinginkan dengan es batu agar lebih cepat dipindahkan.

"Pada saat tabung gas 3 kg dioplos ke tabung 12 kg dan 50 kg, itu dikasih es batu. Biar gasnya cepat turun," kata Dirkrimsus Polda Bali Kombes Teguh Widodo saat konferensi pers di kantornya, Selasa (30/9/2025).

Kasus ini terbongkar setelah masyarakat melaporkan kesulitan mendapatkan LPG 3 kg di sejumlah pangkalan. Polisi kemudian menelusuri dan menemukan Bu Eli membeli tabung dalam jumlah banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah identitas dikantongi, polisi mengintai lokasi pengoplosan selama sepekan. Hasilnya, aktivitas pengoplosan dilakukan dua karyawan suruhan Bu Eli.

"Dia dibantu dua orang karyawannya. Sampai sekarang masih kami periksa (sebagai saksi)," kata Teguh.

ADVERTISEMENT

Modus dan Alat Oplosan

Gas dari tabung 3 kg dipindahkan ke tabung LPG kosong ukuran 12 kg dan 50 kg. Sebelum proses pemindahan, tabung didinginkan dengan es batu agar gas mencair lebih cepat.

Belasan alat dipakai untuk mengoplos, termasuk pipa besi sepanjang 20 sentimeter (cm) dan 10 cm. "Ada dua buah alat pencongkel LPG yang kami sita. Padahal dia (Bu Eli) bukan pangkalan (LPG)," ujar Teguh.

Praktik ini berisiko menimbulkan kebocoran tabung.

Harga Oplosan Lebih Murah

Tabung LPG yang disita polisi dari tangan bu Eli, Selasa (30/9/2025).Tabung LPG yang disita polisi dari tangan bu Eli, Selasa (30/9/2025). Foto: Aryo Mahendro/detikBali

Hasil oplosan dijual ke warga dan pemilik vila di Denpasar. Tabung LPG 12 kg dijual lebih murah Rp 60 ribu dari harga resmi Rp 601 ribu. Sementara tabung LPG 50 kg dilepas Rp 800 ribu lebih murah dari harga resmi Rp 2,3 juta.

Dari total 187 tabung LPG 3 kg, sebanyak 20 tabung LPG 12 kg sudah diisi penuh dan siap dijual. Untuk ukuran 50 kg, baru dua tabung yang terisi.

"Yang tabung LPG 50 kg itu, total sebanyak 14 tabung. Tapi yang sudah diisi (gas dari LPG 3 kg) baru dua tabung saja," kata Teguh.

Barang Bukti yang Disita

Dalam penyelidikan, polisi menyita total 261 tabung LPG berbagai ukuran serta sejumlah barang bukti lain, termasuk kendaraan dan alat pengoplosan.

"Barang bukti yang diamankan berupa 23 tabung gas LPG ukuran 12 kg warna biru kosong, 19 tabung ukuran 12 kg merah muda kosong, 20 tabung 12 kg merah muda berisi gas, 12 tabung ukuran 50 kg merah muda kosong, 2 tabung 50 kg berisi gas, 126 tabung 3 kg kosong, 61 tabung 3 kg berisi gas, satu kresek plastik bekas es batu, 34 pipa besi ukuran 10 cm, 8 pipa besi ukuran 20 cm, 1 lembar terpal biru, 2 alat pencongkel, dan 1 unit mobil pikap Suzuki Carry hitam DK 8721 TH," jelas Teguh.

Polisi menegaskan, aksi Bu Eli dilakukan demi keuntungan pribadi dengan cara menyalahgunakan LPG subsidi.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads