Rayuan Tersangka Pembunuhan Mahasiswi Unram Usai Karang Skenario Begal

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 23 Sep 2025 08:35 WIB
Perwakilan kuasa hukum tersangka Radiet Adiansyah saat ditemui di Kota Mataram, Senin (22/9/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)
Mataram -

Proses hukum terkait kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Mataram (Unram), Ni Made Vaniradya Puspa Nitra, terus berlanjut. Tersangka pembunuhan itu, Radiet Ardiyansyah, ternyata sempat merayu adik korban tiga hari setelah Vaniradya tewas dibunuh di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rayuan Radiet kepada adik Vaniradya diungkap oleh kuasa hukum keluarga korban, I Gede Pasek Sandiarty. Pesan rayuan itu dikirimkan Radiet melalui direct messages (DM) Instagram.

"Sekitar tiga hari pascakejadian itu, saya pernah membaca DM-nya Radiet ke adik korban itu. Lumayan geli saya bacanya," ujar Pasek, Senin (22/9/2025).

Pasek menilai tindakan tersangka tersebut tidak menunjukkan rasa bersalah. Isi DM itu, tutur Pasek, justru merayu adik korban keluar nongkrong untuk minum kopi.

"Tidak ada permintaan maaf, tetapi lebih kepada merayu, mengajak adik korban yang notabene cewek dan masih kelas 1 SMP nih, mau diajak nongkrong minum kopi," tutur Pasek.

Pesan rayuan Radit itu juga dibenarkan oleh kedua orang tua Vaniradya. Namun, mereka enggan menyebarluaskan hasil tangkapan layar DM Instagram tersebut.

Seperti diketahui, polisi menetapkan Radiet yang tiada lain merupakan teman Vaniradya sebagai tersangka. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Radiet menyebut peristiwa tewasnya Vaniradya di Pantai Nipah pada 28 Agustus lalu sebagai korban pembegalan. Namun, polisi menyebut skenario pembegalan itu hanyalah karangan Radiet untuk menutupi perbuatannya.

Polisi menemukan DNA Radiet pada sejumlah barang bukti, termasuk sebilah bambu, lima batu, pakaian, serta bercak darah. Hasil itu diperoleh dari analisis Puslabfor Mabes Polri.

"Penyelidikan kami mengerahkan semua sumber daya, mulai dari pemeriksaan ahli pidana, kriminologi, hingga forensik. Kami juga melakukan tes poligraf dan psikologi terhadap tersangka untuk memastikan hasil yang akurat," tegas Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, belum lama ini.



Simak Video "Video: Pria di Riau Dibunuh Teman-Dikubur Pakai Terpal gegara Masalah WiFi"


(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork