Perang Saudara di Suriah Makin Gila, 350 Orang Tewas

Perang Saudara di Suriah Makin Gila, 350 Orang Tewas

Rita Uli Hutapea - detikBali
Kamis, 17 Jul 2025 12:15 WIB
A large Syrian flag flutters above Tishreen Park in Damascus on June 4, 2025. (AFP)
Foto: dok. AFP
Denpasar -

Lebih dari 350 orang tewas dalam bentrokan berdarah yang pecah sejak akhir pekan lalu di Provinsi Sweida, Suriah bagian selatan.

Dilansir dari detikNews, Kamis (17/7/2025), kelompok pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa sejak bentrokan pecah pada Minggu (13/7), sebanyak 79 petempur Druze dan 55 warga sipil tewas. Dari jumlah warga sipil itu, 27 di antaranya disebut dieksekusi oleh anggota Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri Suriah.

SOHR juga menyebutkan 189 personel Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri serta 18 petempur Badui turut menjadi korban tewas dalam kekerasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, SOHR memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 300 orang.

Jurnalis Tewas dan Serangan Israel

Di antara para korban tewas, terdapat seorang jurnalis bernama Hassan al-Zaabi. Serikat jurnalis Suriah dalam pernyataannya menyebutkan bahwa Zaabi ditembak mati oleh 'geng-geng penjahat' saat menjalankan tugas jurnalistiknya di Provinsi Sweida. Tidak disebutkan di media mana ia bekerja.

SOHR yang berbasis di Inggris juga melaporkan adanya serangan udara Israel yang menewaskan 15 personel Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri di Suriah selatan.

Menanggapi situasi tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukannya berupaya menyelamatkan saudara-saudara Druze mereka dan melenyapkan geng-geng rezim. Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam tindakan tersebut sebagai agresi berbahaya.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel berkomitmen melindungi komunitas Druze, mengingat komunitas ini juga tersebar di Israel dan wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Dilansir dari BBC, bentrokan di Sweida dipicu oleh penculikan seorang pedagang Druze di jalan raya menuju Damaskus pada Jumat (11/7). Dua hari setelahnya, milisi Druze dilaporkan mengepung dan merebut wilayah yang dihuni suku Badui di Kota Sweida. Insiden ini menewaskan lebih dari 300 orang.

Bentrokan kemudian menyebar ke kota-kota dan desa-desa Druze di sekitar Sweida, dengan laporan serangan balasan dari suku Badui.

Ketegangan ini dipicu oleh meningkatnya kekerasan sektarian dalam delapan bulan terakhir. Pada Mei lalu, terjadi bentrokan antara komunitas Druze, pasukan keamanan, dan milisi kelompok Islam di Damaskus dan Sweida yang menewaskan puluhan orang.

Komunitas minoritas, termasuk Druze-yang agamanya merupakan cabang Syiah-dilaporkan semakin curiga terhadap Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa dan pemerintahannya, meski ia berjanji akan melindungi mereka.




(dpw/dpw)

Hide Ads