Mahasiswa UIN Mataram Desak Rektor Pecat Dosen Cabul

Mahasiswa UIN Mataram Desak Rektor Pecat Dosen Cabul

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 21 Mei 2025 13:04 WIB
Mahasiswa demo di rektorat UIN Mataram mendesak dosen cabul dipecat, Rabu (21/5/2025). (Istimewa)
Foto: Mahasiswa demo di rektorat UIN Mataram mendesak dosen cabul dipecat, Rabu (21/5/2025). (Istimewa)
Mataram -

Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang tergabung dalam 'Aliansi Hitam Melawan UIN Mataram' demo di depan Gedung Rektorat, Rabu (21/5/2025). Aksi itu dipicu dugaan pencabulan terhadap tujuh mahasiswi yang dilakukan dosen berinisial WJ.

Koordinator Umum Aksi, Doali, mengatakan kasus dugaan kekerasan seksual tersebut harus segera disikapi oleh birokrasi kampus. Dia mendesak Rektor UIN Mataram untuk segera mengambil tindakan tegas.

"Perilaku seperti itu tidak pantas dilakukan oleh seseorang yang seharusnya mendidik mahasiswa. Pihak kampus tidak boleh bungkam atas kejadian yang memalukan institusi pendidikan ini," ungkap Doali, Rabu (21/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doali juga mendesak agar pihak kampus segera memanggil dan mengadili WJ serta pihak lain yang berusaha menutupi kasus pelecehan seksual tersebut. Ia menilai bahwa kasus kekerasan seksual terhadap tujuh mahasiswi merupakan kasus besar yang mencoreng nama baik kampus, sehingga perlu ditangani secara serius.

"Pecat secara permanen oknum dosen yang terbukti melakukan pelecehan seksual, sekaligus oknum yang turut membungkam kasus ini di UIN Mataram ini," tegas Doali.

Menanggapi itu, Wakil Rektor III UIN Mataram Subhan Abdullah Achim mengatakan pihak kamus sedang melakukan rapat rapat internal mengenai kasus ini. "Kami sedang rapat masalah kasus ini," ujarnya.

Sebelumnya, seorang dosen berinisial WJ di UIN Mataram dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB atas dugaan kekerasan seksual terhadap sejumlah mahasiswi. Laporan itu disampaikan oleh Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB pada Selasa (20/5/2025).

Perwakilan koalisi, Joko Jumadi, menyebut ada tujuh korban dalam kasus ini. Mereka merupakan penerima beasiswa Bidikmisi dan tinggal di asrama putri UIN Mataram sejak 2021-2024. Beberapa di antaranya sudah menjadi alumni, sementara lainnya masih aktif sebagai mahasiswi.

"Iya, hari ini ada laporan soal adanya kasus dugaan kekerasan seksual. Jadi, ada beberapa orang mahasiswi yang melaporkan dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen di UIN Mataram," ujar Joko kepada wartawan.

Pelaku diduga menjalankan aksinya dengan manipulasi emosional. Ia meminta para korban menganggapnya sebagai sosok orang tua, agar para korban merasa terikat secara emosional dan sulit menolak permintaannya.




(nor/iws)

Hide Ads