Dua Preman di Bali Ditangkap, Palak hingga Tusuk Warga

Dua Preman di Bali Ditangkap, Palak hingga Tusuk Warga

Aryo Mahendro - detikBali
Jumat, 16 Mei 2025 12:19 WIB
Polda Bali merilis kasus premanisme di Bali, Jumat (16/5/2025). (Aryo Mahendro)
Foto: Polda Bali merilis kasus premanisme di Bali, Jumat (16/5/2025). (Aryo Mahendro)
Denpasar -

Dua pria ditangkap Polda Bali dalam Operasi Pekat Agung 2025. Keduanya terlibat aksi premanisme disertai tindakan penusukan.

"Ya, dia bagian dari premanisme. Dia nusuk orang," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, di Denpasar, Jumat (16/5/2025).

Ariasandy mengatakan mereka adalah preman yang kerap memalak uang ke warga. Modusnya, dengan cara mengintimidasi dan mengancam korban dengan pisau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada korban yang ditusuk dua preman itu, beruntung nyawanya berhasil diselamatkan. Selain dengan pisau, dua orang itu juga kerap menganiaya saat memalak korbannya.

"Intimidasi. Ya mukul, ya nusuk," kata Ariasandy.

ADVERTISEMENT

Kedua pelaku merupakan bagian dari 56 orang yang diamankan selama operasi tersebut karena diduga melakukan tindakan premanisme. Mereka biasa beroperasi di sejumlah warung, area parkir, jalanan umum, dan objek wisata yang ramai.

Ariasandy mengatakan meskipun jumlah uang atau barang yang diminta para pelaku relatif kecil, cara mereka memalak dengan kekerasan telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Kini, seluruh pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Masuk ke warung minta rokok. Kalau nggak dikasih, ancam akan ditutup. Nah, itu premanisme. Itu yang jadi target kami," katanya.

Ariasandy mengatakan operasi Pekat Agung 2025 sebenarnya bertujuan menyasar aksi premanisme yang menyasar para investor. Namun, selama delapan hari operasi, tidak ada satupun para preman itu yang terafiliasi dengan organisasi masyarakat tertentu.

"Untuk preman yang berbentuk ormas yang mengganggu investasi itu jadi target utama. Namun, belum kami temukan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, 16 orang preman terciduk selama lima hari Operasi Pekat Agung 2025. Salah satu modus yang mereka lakukan adalah memintai uang kepada sejumlah pengemudi truk yang kerap melintas di wilayah Kabupaten Bangli.

Para preman itu tak segan-segan merusak truk jika tidak diberikan uang. Modus lainnya, mereka melakukan premanisme dengan pengancaman dan penganiayaan.

Kini, operasi Pekat Agung 2025 telah usai. Ariasandy mengatakan, meski sudah usai, upaya penegakan hukum terhadap aksi premanisme akan terus dilakukan.




(nor/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads