Kala Anggota DPRD Gianyar Nyaris Dikeroyok Belasan Pria Kekar gegara Utang

Round Up

Kala Anggota DPRD Gianyar Nyaris Dikeroyok Belasan Pria Kekar gegara Utang

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 06 Apr 2025 08:16 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Gianyar -

INK, seorang anggota DPRD Gianyar, nyaris saja dikeroyok belasan pria berbadan kekar. Diduga, mereka adalah debt collector alias penagih utang. Usut punya usut, diduga masalah tersebut berawal dari tudingan INK telah menggelapkan kendaraan.

Informasi yang diperoleh detikBali, INK bertemu dengan sekitar 15 penagih utang di sebuah rumah makan di kawasan Ubud, Gianyar, untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, kemudian posisi INK terancam dan nyaris dikeroyok.

Kapolsek Ubud Bantah Ada Pengeroyokan

Kapolsek Ubud Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana membenarkan INK bertemu dengan belasan orang terkait utang piutang pada Jumat (4/4/2025). Namun, dia membantah kabar yang menyebut wakil rakyat asal Payangan itu menjadi korban pengeroyokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tidak ada dikeroyok. Mereka janjian untuk bertemu karena mungkin dewannya (INK) punya utang," ujar Sudarsana saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu (5/4/2025).

Menurut Sudarsana, INK sendiri yang berinisiatif menghubungi Polsek Ubud untuk menengahi persoalan utang-piutang yang dialaminya. INK kemudian dibawa ke kantor Polsek Ubud.

ADVERTISEMENT

"Kami tawarkan untuk menempuh jalur hukum yang ada," imbuhnya.

INK Berada di Polsek Ubud 1 Jam

Sudarsana mengatakan INK menenangkan diri selama sekitar sejam berada di Polsek Ubud. Ia mengaku tidak mengetahui pembicaraan antara kedua belah pihak maupun identitas dari belasan orang yang bertemu dengan INK itu.

Secara fisik, dia melanjutkan, tidak ada luka atau memar pada tubuh INK akibat pengeroyokan. Menurutnya, INK pasti melapor jika menjadi korban pengeroyokan.

"Kami sebagai kepolisian bertanya (kepada INK), 'Apa Bapak merasa ada yang dirugikan?' Dia (INK) diam. Kelanjutannya bagaimana, kami belum tahu. Itu (masalah) internal mereka," pungkas Sudarsana.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads