.webp)
Tidak semua orang memiliki mimpi karier yang jelas sejak kecil, termasuk Komang Suardika, pendiri Jeghier Architect. Saat masih anak-anak, ia bahkan tidak mengetahui apa itu profesi arsitek. Namun, ketertarikannya pada seni dan kreativitas sejak dini membawanya ke jalur yang mengubah hidupnya.
"Saya tidak tahu tentang arsitektur ketika kecil. Yang saya tahu adalah profesi seperti dokter, pilot, dan pengacara. Tapi saya selalu suka menggambar dan membuat sesuatu," ujar Komang, Senin (24/3/2025).
Setelah lulus SMA, ia baru mengenal dunia arsitektur dan menyadari bahwa itu adalah panggilan hidupnya. Dengan tekad kuat, ia menempuh pendidikan arsitektur dan mulai membangun kariernya dari nol. Pada tahun 2004, ia mendirikan Jeghier Architect di Bali, dimulai dengan proyek berskala kecil hingga berkembang menjadi firma yang menangani proyek internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Desain arsitektur bangunan salah satu karya Komang Suardika. Foto: dok. Jeghier Architect |
Perjalanan Komang menuju kesuksesan tidaklah mudah. Di awal kariernya, ia harus bekerja keras membangun kepercayaan klien dan menghadapi persaingan ketat di industri arsitektur. Namun, dedikasi dan pendekatan uniknya terhadap desain mulai menarik perhatian klien-klien besar. Karyanya dikenal tidak hanya mengutamakan estetika tetapi juga fungsi dan keberlanjutan.
Kini, Jeghier Architect tengah mengerjakan beberapa proyek besar, termasuk resort untuk Marriott, hotel di sebuah pulau di Malaysia, dan hotel di Republik Vanuatu. Selain itu, mereka juga menggarap desain hunian mewah dan bangunan komersial dengan pendekatan inovatif yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan klien dan lingkungan sekitarnya.
Tak hanya sukses sebagai arsitek, Komang juga menjadi figur inspiratif bagi banyak anak muda yang ingin berkecimpung di dunia arsitektur. Ia kerap diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar dan forum arsitektur, berbagi pengalaman tentang bagaimana membangun karier dari nol dan pentingnya memadukan kreativitas dengan teknologi dalam desain arsitektur modern.
Lebih dari itu, Komang memiliki proyek impian yang ingin ia wujudkan di masa depan-membangun pusat kebudayaan yang menggabungkan arsitektur tradisional dan modern sebagai ruang bagi seniman, desainer, dan komunitas kreatif untuk berkumpul dan berkolaborasi. Ia berharap proyek ini dapat menjadi landmark yang merepresentasikan perpaduan antara warisan budaya dan inovasi desain.
 Desain arsitektur bangunan salah satu karya Komang Suardika. Foto: dok. Jeghier Architect |
Baca juga: Mengulik Filosofi Rumah Adat Baduy |
"Setiap bangunan yang saya desain harus memiliki cerita dan memberikan pengalaman yang berarti bagi penggunanya," tambahnya.
Perjalanan Komang membuktikan bahwa dengan ketekunan, kreativitas, dan kerja keras, seseorang bisa mencapai kesuksesan di bidang yang awalnya bahkan tidak mereka kenal. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak anak muda yang ingin mengejar impian mereka, tak peduli seberapa jauh titik awal mereka dari tujuan.
(dpw/dpw)
