Kronologi 2 Pria Dibacok 7 Orang Setelah Pesta Miras di Bima

Kronologi 2 Pria Dibacok 7 Orang Setelah Pesta Miras di Bima

Rafiin - detikBali
Minggu, 16 Mar 2025 15:36 WIB
Kapolres Bima Kota, AKBP Didik Putra Kuncoro menunjukkan barang bukti  pembacokan dua pemuda oleh tujuh pelaku, saat konferensi pers di Mapolres Bima Kota, Minggu, (16/3/2025). (Rafiin/detikBali)
Foto: Kapolres Bima Kota, AKBP Didik Putra Kuncoro menunjukkan barang bukti pembacokan dua pemuda oleh tujuh pelaku, saat konferensi pers di Mapolres Bima Kota, Minggu, (16/3/2025). (Rafiin/detikBali)
Bima -

Polisi mengungkap kronologi pembacokan dua pemuda asal Kelurahan Pane, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), DN (23) dan BG (21) oleh tujuh pelaku. Dua korban dibacok ramai-ramai tujuh pelaku setelah menenggak minuman keras (miras).

Kapolres Bima Kota, AKBP Didik Putra Kuncoro, mengatakan kasus itu bermula saat BG, DN, dan dua orang temannya, SF dan HM, berboncengan menggunakan satu sepeda motor menuju ke Kelurahan Penagara, pada Sabtu (15/3/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.

"Mereka ke sana setelah menenggak miras di kelurahan Pane, Kecamatan Rasanae Barat, kampung para korban ini," ucap Didik saat konferensi pers, di Mapolres Bima Kota, Minggu, (16/3/2025) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat melewati jalan raya di depan SMAN 4 Kota Bima, mereka melihat sekelompok orang yang duduk menenggak miras, lalu menghampiri. Saat itu, BG menanyakan PA, seorang terduga pelaku pembacokan. BG ingin berduel lantaran sebelumnya sempat bermasalah dengan PA.

"Saat itu, PA tidak ada di lokasi. Tapi, ada teman sekampung PA, inisial MF. Kemudian MF dan MR memanggil PA di rumahnya di Kelurahan Ntobo, Kecamatan Raba," kata Didik.

ADVERTISEMENT

Bertemu dengan PA, MF menceritakan BG dan DN bersama dua orang temannya menantang duel. Tantangan itu diterima, PA memanggil sejumlah temannya AR, CAN, AF, dan FA.

Setelah itu mereka berangkat menuju Kelurahan Penatoi menggunakan tiga sepeda motor. AR membawa celurit, CAN membawa ketapel dan busur panah.

"Sedangkan AF dan FA membawa parang," ujar Didik.

Tiba di lokasi kejadian, para pelaku melihat sekitar 20 orang, termasuk ada BG dan DN sedang duduk menenggak miras. Setelah selesai meneggak miras, BG dan DN hendak pulang ke Pane. Namun, PA menendang BG hingga membuat motor mereka oleng.

"PA juga menarik korban dari atas motor yang membuat BG dan DN tergeletak di aspal. Selanjutnya BG dan DN dipukul dan dibacok ramai-ramai oleh para pelaku," ujarnya.

Setelah kejadian itu, tujuh pelaku melarikan diri. Dua orang di antaranya kabur Kabupaten Dompu. Para pelaku akhirnya berhasial ditangkap. Sementara, DN dan BG dibawa ke RSUD Bima untuk diberikan tindakan medis lebih lanjut.

"Hanya saja, tiba di RSUD Bima, nyawa DN tidak dapat ditolong dan meninggal dunia. Sementara BG saat ini masih menjalani perawatan medis," pungkasnya.




(hsa/hsa)

Hide Ads