Imam Masjid yang Mengaku Gay Tewas Ditembak

Internasional

Imam Masjid yang Mengaku Gay Tewas Ditembak

Haris Fadhil - detikBali
Senin, 17 Feb 2025 10:05 WIB
TO GO WITH AFP STORY BY RORY SHELDON
Imam Muhsin Hendricks gets ready for the start of the Jumuah prayer at the Inner Circle Mosque, in Wynberg, on September 2, 2016, in Cape Town.. Friday prayers at the Peoples Mosque in Cape Town looks like any other around the Islamic world, except in this South African city the imam is openly gay and the teaching promotes homosexual rights. It is a stance that provokes outrage from many Muslims, but Muhsin Hendricks has built up a small, loyal congregation by helping worshippers try to reconcile their sexuality and their religion. In 1996 Hendricks founded The Inner Circle, a support group for Muslims living in Cape Town who felt rejected due to their sexual orientation, which led to him setting up the mosque five years ago. (Photo by RODGER BOSCH / AFP)
Muhsin Hendricks (AFP/RODGER BOSCH)
Denpasar -

Imam masjid yang mengakui dirinya sebagai gay, Muhsin Hendricks, tewas ditembak di Afrika Selatan. Hendricks dianggap sebagai imam pertama di dunia yang secara terbuka mengidentifikasi dirinya sebagai gay.

Dilansir dari detikNews, Senin (17/2/2025), Hendricks ditembak mati di dekat kota selatan Gqeberha, Sabtu (15/2). Imam tersebut mengelola masjid yang diklaim sebagai tempat berlindung bagi kaum gay dan Muslim terpinggirkan lainnya.

Polisi menyatakan Hendricks berada di dalam mobil bersama seseorang ketika sebuah kendaraan lain berhenti di depan mereka dan menghalangi jalan. Dua orang tak dikenal keluar dari kendaraan tersebut dan menembaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dua tersangka tak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan dan mulai melepaskan beberapa tembakan ke kendaraan itu. Kemudian mereka melarikan diri dari tempat kejadian, dan pengemudi melihat bahwa Hendricks, yang duduk di belakang kendaraan itu, ditembak dan tewas," kata polisi Eastern Cape dalam pernyataan resmi.

Polisi juga mengonfirmasi keaslian video di media sosial yang menunjukkan pembunuhan itu di Bethelsdorp, dekat Gqeberha. Masyarakat diminta memberikan informasi terkait kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

"Motif pembunuhan itu tidak diketahui dan merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung," ujar polisi.

Reaksi Komunitas LGBTQ

Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional mengecam pembunuhan tersebut. Hendricks sendiri terlibat dalam berbagai kelompok advokasi LGBTQ dan menyatakan dirinya gay pada tahun 1996.

"Keluarga ILGA World sangat terkejut mendengar berita pembunuhan Muhsin Hendricks, dan meminta pihak berwenang untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang kami khawatirkan sebagai kejahatan kebencian," kata Direktur Eksekutif ILGA World, Julia Ehrt.

Hendricks mengelola Masjid Al-Ghurbaah di Wynberg, dekat tempat kelahirannya di Cape Town. Berdasarkan situs resminya, masjid tersebut menyediakan 'ruang aman bagi kaum Muslim queer dan perempuan terpinggirkan untuk menjalankan ajaran Islam'.

Ia menjadi subjek film dokumenter tahun 2022 berjudul The Radical dan pernah menyinggung ancaman terhadap dirinya. Namun, ia bersikeras bahwa "kebutuhan untuk menjadi autentik lebih besar daripada rasa takut untuk mati".

Afrika Selatan memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia. Hingga Februari 2024, tercatat sekitar 28.000 kasus pembunuhan dalam setahun.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads