Seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), melabrak seorang siswi lainnya di sebuah kamar kos di daerah itu. Siswi berseragam Pramuka itu menuduh cewek yang dilabraknya telah menjalin hubungan asmara dengan pria yang disebutnya sebagai suaminya.
Video siswi labrak siswi tersebut viral di media sosial. Terdapat dua potongan video yang beredar. Pada video pertama, terlihat siswi berseragam Pramuka berinisial FRC (16) mengamuk di pintu kamar kos perempuan yang dilabraknya, HOD (18). Saat itu, HOD masih tidur berdua dengan teman perempuannya.
FRC datang dengan seorang teman perempuannya yang diduga merekam video tersebut. Siswi tersebut masuk ke dalam kamar kos dan berkali-kali memukul kepala HOD yang dituduhnya telah menjalin hubungan dengan pria yang disebutnya sebagai kekasihnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, FRC juga mengata-ngatai HOD dengan bahasa daerah setempat. "Ngance lako agu genok daku, rona keta daku (bisa jalan dengan kekasih saya, itu suami saya," kata FRC dengan suara lantang dalam video yang dilihat detikBali pada Sabtu (11/1/2025).
Teman FRC tersebut ikut memanaskan situasi. Ia mengatakan bahwa perempuan di kamar kos itu nekat menjalin hubungan dengan suami orang.
"Maka nggo taen taro kaut biar rona data (dia bilang jalin hubungan asmara walaupun suami orang)," kata teman siswi berseragam cokelat itu. FRC kembali memukul perempuan dalam kamar kos tersebut.
Pada video kedua, terlihat siswi berseragam Pramuka menarik perempuan keluar kamar kos itu. FRC menjambak rambut hingga penghuni kos itu menangis.
Seorang pria kemudian melerai mereka. Kepada pria tersebut, FRC menjelaskan bahwa HOD telah berjalan dengan suaminya.
"Lako agu rona daku. Nggo taen biar rona data taro kaut, Posisin tona daku (dia jalan dengan dengan suami saya. Dia bilang biar suami orang, padahal suami saya)," jelas FRC kepada pria tersebut.
HOD lantas menanggapi pernyataan FRC dan menyebut dirinya tak tahu bahwa lelaki yang menjalin hubungan asmara dengannya adalah suami orang. "Toe baen laku (saya tidak tahu)," ujar HOD.
Kasat Reskrim Polres Manggarai Iptu Robbyanli Dewa Putra membenarkan peristiwa dalam video itu terjadi di Ruteng. Ia akan memanggil sejumlah saksi untuk mendalami kejadian tersebut.
"Betul, sementara sedang kami panggil para saksi dan pihak terkait untuk diambil keterangannya guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Robby singkat, Sabtu.
(iws/iws)