Sejumlah warga negara asing (WNA) tertangkap kamera sedang terlibat baku hantam di kawasan Canggu, Badung, Bali. Polisi kini turun tangan menyelidiki tarung jalanan gerombolan pria asing yang melibatkan sejumlah warga lokal tersebut.
Video baku hantam warga asing itu diunggah akun Instagram @thebalichili pada Rabu (4/12/2024). Berdasarkan video yang beredar, sejumlah orang tampak berkelahi di tengah jalan hingga beberapa di antaranya tumbang.
Sementara itu, beberapa orang lainnya terlihat saling kejar lalu saling pukul. Beberapa orang yang ada di lokasi tak berani melerai dan hanya menonton keributan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang diduga merekam peristiwa itu terdengar menyebut sebelumnya telah terjadi keributan di dalam tempat hiburan malam Mexicola Canggu, di Jalan Pantai Batu Bolong, Kuta Utara. Hal itu membuat disc jockey (DJ) menghentikan musiknya.
"Pihak keamanan membuat mereka semua pergi. Kemudian segera keluar kelab. Mereka orang-orang mulai berkelahi. Setelah saya mengambil video ini, saya melihat satu orang lokal dipukul," tulis pemilik akun @samsudindwc di kolom komentar unggahan itu.
Kapolsek Kuta Utara AKP Yusuf Dwi Admodjo menyebut insiden itu terjadi pada Selasa (3/12/2024). Berdasarkan informasi di lapangan, perkelahian yang diduga antara geng bule itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.42 Wita.
"Kami sudah cek. Anggota sedang melakukan penyelidikan," ujar Yusuf Dwi Admodjo.
Polisi belum menemukan para pihak yang berkelahi di kawasan pariwisata itu. Sejauh ini, polisi baru memeriksa sekuriti kelab malam di sekitar lokasi kejadian.
"Kami baru panggil pihak sekuriti saja. Kami minta klarifikasi kejadiannya seperti apa," kata Yusuf.
Kepada polisi, sekuriti kelab di lokasi kejadian membenarkan terjadinya perselisihan di dalam kelab tersebut dan berlanjut ke luar tempat hiburan itu. Yusuf belum dapat memastikan ada tidaknya keterlibatan warga lokal dalam insiden tersebut.
Menurut Yusuf, wajah dari para pelaku perkelahian dalam video viral itu juga masih sulit dikenali. "Sejauh ini belum ada laporan resmi dari para pihak. Kami masih selidiki," imbuh mantan Kasatlantas Polres Jembrana itu.
(iws/gsp)