Polisi mengungkap motif pelaku penusukan tiga warga saat kampanye akbar pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Bima, Arahman Abidin-Feri Sofiyan (Man-Feri). Penusukan itu mengakibatkan satu orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Kapolres Bima Kota AKBP Yudha Pranata mengungkapkan pelaku bernama Iwan menusuk para korban karena tersulut emosi. Sebelum penusukan, pelaku dan para korban sempat terlibat gesekan di tengah keramaian kampanye akbar duet Man-Feri di Lapangan Sera Suba pada Kamis (21/11/2024) malam.
"Antara pelaku dan tiga korban ini tidak saling kenal. Kejadian ini murni, karena pelaku tersulut emosi setelah terjadinya gesekan saat hiburan," ujar Yudha saat konferensi pers di kantornya, Jumat (22/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada polisi, Iwan mengaku nekat menusuk para korban lantaran merasa teman-temannya yang dalam kondisi mabuk minuman keras (miras) hendak dipukul oleh kelompok korban. Sontak, Iwan mengeluarkan sebilah pisau kecil dari dalam celananya dan menusuk korban secara membabi buta.
"Barang bukti ini sempat disembunyikan pelaku di TPI Kelurahan Tanjung dan tadi pagi kami temukan," imbuh Yudha.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Yudha melanjutkan, Iwan dan ketiga korban tidak saling kenal. "Kejadian ini murni, karena pelaku tersulut emosi setelah terjadinya gesekan saat hiburan," imbuhnya.
Yudha menegaskan jumlah warga yang menjadi korban penusukan saat kampanye salah satu paslon dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bima itu sebanyak tiga orang. Adapun, korban tewas bernama Ferdian (17) mengalami empat luka tusukan. Dua korban luka-luka lainnya, yakni Sulaiman dan Ikrawan Saputra.
Menurut Yudha, jenazah Ferdian akan diautopsi. Hasil autopsi mayat Ferdian akan digunakan untuk mengetahui secara detail penyebab meninggalnya pelajar SMA itu
"Untuk kepentingan penyidikan. Hal ini (autopsi) juga sudah mendapatkan persetujuan dari keluarga korban," pungkas Yudha.
(iws/gsp)