Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono mengungkapkan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar ditembak dari jarak dekat oleh Kabag Ops AKP Dadang Iskandar. Ulil tewas di tempat akibat tembakan tersebut.
Suharyono mengatakan peluru dari senjata api (senpi) AKP Dadang mengenai wajah korban, yakni bagian pelipis dan pipi.
"Mengenai pelipis dan pipi. Dan menembus bagian tekuk. Karena jaraknya (tembak) dekat," ungkapnya di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, dikutip dari detikSumut, Jumat (22/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Suharyono, penembakan itu dilakukan Dadang secara tidak manusiawi. "Korban ditembak pelaku ini dengan cara tidak manusiawi, sehingga korban tewas di tempat," ujarnya.
Berdasarkan hasil visum, Suharyono melanjutkan, Ulil diperkirakan tewas setelah menderita dua luka tembak di bagian kepala. Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan Dadang memberondong sembilan peluru ke arah korban. Hanya dua peluru yang ditemukan di tubuh korban. Sisanya masih diselidiki.
"Diperkirakan dari hasil visum korban ditembak dua kali," ungkapnya.
Polisi juga memastikan senjata yang digunakan Dadang merupakan senjata api (senpi) dinas sehari-hari.
Sebelumnya diberitakan, Dadang menembak Ulil hingga tewas sekitar pukul 00.43 WIB, Jumat, di parkiran Polres Solok Selatan di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.
Motif penembakan bermula dari AKP Ryanto Ulil Anshar mengamankan pelaku tambang galian C di Solok Selatan. Diduga, penangkapan tersebut membuat Dadang Iskandar tidak senang. Ia lalu menembak Ulil.
Baca di detikSumut
(hsa/gsp)