Penutupan TPA Suwung Ditunda, Koster: Ngapain Demo Lagi?

Penutupan TPA Suwung Ditunda, Koster: Ngapain Demo Lagi?

Dinda Anatasya - detikBali
Selasa, 23 Des 2025 18:23 WIB
Penutupan TPA Suwung Ditunda, Koster: Ngapain Demo Lagi?
Ratusan sopir truk sampah memarkir kendaraannya di depan Kantor Gubernur Bali sebagai aksi penolakan penutupan TPA Suwung, Selasa (23/12/2025). (Foto: Rizki Setyo/detikBali)
Denpasar -

Gubernur Bali Wayan Koster menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan sopir truk sampah terkait penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar. Koster mempertanyakan alasan demonstrasi itu karena penutupan TPA Suwung ditunda hingga 28 Februari 2026.

"Kan sudah diperpanjang sampai 28 Februari, ngapain demo lagi?" kata Koster saat ditemui seusai menghadiri penyerahan Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Selasa (23/12/2025).

Koster menegaskan tuntutan agar TPA Suwung tetap dibuka hingga proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) beroperasi tidak bisa dipenuhi. Sebab, dia berujar, kebijakan pengelolaan sampah harus mengikuti aturan negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak bisa, dia tidak atur negara, negara punya kebijakan ikuti aturan negara," imbuhnya.

Koster juga menyinggung penanganan sampah di Jakarta yang dikirim ke TPST Bantar Gebang. Ia menilai permasalahan sampah di Bali tidak bisa disamakan dengan daerah lain.

ADVERTISEMENT

"Bantar Gebang beda dengan Bali kapasitasnya beda, kita di Bali wilayahnya kecil," ujar politikus PDIP itu.

Koster menegaskan pengelolaan sampah di Bali harus dilakukan secara optimal mulai dari tingkat desa. Ia menyebut Pemprov Bali bersama para bupati/wali kota se-Bali telah sepakat untuk memperkuat pengelolaan sampah berbasis wilayah masing-masing.

"Kalau bisa dikelola lebih bagus di desa masing-masing. Kami sudah sepakat dengan bupati se-Bali," pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan truk sampah menggeruduk Kantor Gubernur Bali, Selasa siang. Truk bermuatan sampah dari Forum Komunikasi Swakelola Sampah Bali itu sebagai bentuk protes atas rencana penutupan TPA Suwung.

"Kami melakukan aksi hari ini terkait dengan beberapa keputusan-keputusan penundaan daripada penutupan TPA dari per hari ini sampai nanti per 28 Februari itu solusi penundaan. Kalau kami, itu bukan solusi namanya. Kami maunya solusi itu adalah solusi TPA dibuka secara permanen," kata Ketua Forkom SSB, I Wayan Suarta.

Suarta meminta Pemprov Bali tetap membuka TPA Suwung sebelum benar-benar ada solusi pengganti, termasuk proyek PSEL. Baginya, penundaan penutupan TPA Suwung hingga 28 Februari 2026 bukan solusi atas persoalan sampah yang dihadapi masyarakat Bali.

Seperti diketahui, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menunda penutupan TPA Suwung hingga 28 Februari 2026. TPA Suwung sedianya dijadwalkan ditutup total pada 23 Desember 2025.

Keputusan Menteri LH tersebut merupakan jawaban dari surat yang dilayangkan oleh Gubernur Bali, Bupati Badung, dan Wali Kota Denpasar pada 16 Desember lalu. Inti surat tersebut terkait permohonan penundaan penutupan TPA Suwung.

Selama penundaan itu, Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar juga hanya diizinkan membuang sampah maksimal 50 persen dari jumlah truk harian ke TPA Suwung. Sisa sampah lainnya akan dikelola dengan mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R), hingga teba modern.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Truk-truk Sampah Kepung Kantor Gubernur Bali, Protes TPA Ditutup"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads