Warga Tabanan Dikeroyok hingga Babak Belur, Polisi Lakukan Penyelidikan

Warga Tabanan Dikeroyok hingga Babak Belur, Polisi Lakukan Penyelidikan

Sui Suadnyana, Firizqi Irwan - detikBali
Selasa, 29 Okt 2024 19:56 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Foto: Ilustrasi pengeroyokan. (Dok.Detikcom)
Tabanan -

Warga Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan, I Putu Indra Wijaya, menjadi korban pengeroyokan hingga babak belur. Pengeroyokan terjadi di Jalan Buahan-Tunjuk-Buruan, Minggu (27/10/2024) malam.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tabanan tengah mengusut kasus pengeroyokan tersebut. "Saat ini kami masih lakukan proses penanganan lebih lanjut," ujar Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP M Taufik Effendi, saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (29/10/2024) malam.

Jumlah pelaku pengeroyokan terhadap Indra Wijaya diketahui sebanyak tiga orang. Seusai kejadian itu, Indra Wijaya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan untuk menjalani perawatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban luka-luka, terutama di bagian wajah dan kepala, juga sakit pada punggung. Saat ini dirawat di RSUD Tabanan," jelas Taufik.

Informasi yang detikBali peroleh dari Polres Tabanan, kejadian itu terjadi pada pukul 23.36 Wita. Korban saat itu hendak balik ke rumahnya melewati jalan ke arah Desa Buahan.

Namun, tak disangka, pria tersebut dibuntuti orang tidak dikenal dalam perjalanannya. Setibanya di sebelah timur setra (kuburan) Desa Buruan, korban diberhentikan dan keroyok hingga babak belur.

Indra Wijaya dikeroyok tidak hanya menggunakan tangan kosong, tetapi juga memakai balok kayu. "Motifnya belum diketahui," lanjut Taufik.

Indra Wijaya yang tak berdaya lalu menelepon pamannya, I Ketut Sumerta Dana, seusai dikeroyok. Mendengar informasi keponakannya, Sumerta meminta anaknya, Gede Putu Sugalih Artha, untuk mencari keberadaan Indra Wijaya.

Setelah ditemukan, Indra Wijaya lalu dibawa ke Puskesmas Penebel 1 untuk mendapat penanganan. Setelah mendapatkan penanganan di puskesmas dan dirujuk ke RSUD Tabanan, keluarga Sumerta lalu melaporkan kejadian itu pada Senin (28/10/2024) sore. "Masih penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi," terang Taufik..

Beberapa hasil pemeriksaan disebutkan Taufik, terduga pelaku masing-masing membawa dua motor Honda Grand dan Yamaha Filano. Namun, Indra Wijaya tidak melihat jelas pelat nomor yang dibawa para pelaku.




(iws/nor)

Hide Ads