Satreskrim Polres Tabanan terus mendalami kasus kredit televisi seharga Rp 1 juta yang berbunga denda mencapai Rp 17 juta. Polisi telah memintai keterangan kepada dua saksi terkait kasus itu, yakni Made Sugitayasa selaku korban dan anaknya.
"Sudah kami mintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polres Tabanan M Taufik Effendi saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (24/10/2024).
Bunga kredit Rp 17 juta terkait pembelian TV seharga Rp 1 juta itu sempat membuat Sugitayasa kaget. Ia baru menyadari dirinya tercatat memiliki tunggakan utang kredit ketika pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) ditolak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan utang Rp 17 juta Sugitayasa tersebut terungkap dari Bank Indonesia (BI) checking. Berdasarkan hasil BI checking itu, Sugitayasa tercatat pernah membeli televisi secara kredit seharga Rp 1.093.000 di sebuah toko elektronik di Pasar Bajera, Tabanan. Pembayarannya dicicil selama setahun.
Kredit Rp 1 juta lebih itu terus berbunga dan kena denda hingga total Rp 17 juta. Musababnya, PT JACCS MPM Finance, mencatat Sugita tidak pernah membayar. Di sisi lain, Sugita mengaku rutin mengangsur cicilan sebesar Rp 181 ribu per bulan selama 11 bulan. Cicilan itu juga sudah lunas.
Taufik menjelaskan penyidik juga segera memintai keterangan kepada pemilik toko elektronik di Tabanan, tempat Sugitayasa membeli televisi 18 inci itu. Ia menegaskan polisi terus mendalami kasus yang dialami sopir truk itu.
"Rencana besok (25/10/2024) kami akan melaksanakan klarifikasi terhadap pemilik tokonya," imbuh Taufik.
Penyidik, Taufik berujar, tak menutup kemungkinan akan memanggil pihak finance dan sales yang menawarkan kredit kepada Sugitayasa. Meski begitu, dia belum bisa memastikan waktu pemanggilan pihak finance dan sales kredit itu.
"Sales masih kami dalami. Nanti perkembangan kami info," pungkasnya.
PT JACCS MPM Finance belum memberi klarifikasi terkait kasus kredit TV tersebut. Kepala cabang kantor finance yang berlokasi di Jalan Bypass Ir Soekarno, Kecamatan Kediri, Tabanan, itu belum dapat ditemui karena sedang berada di Denpasar pada Kamis siang.
"Saat ini Bapak (kepala cabang PT JACCS MPM Finance) masih ada kegiatan di Denpasar," ujar salah satu staf MPM Finance, Kamis.
(iws/gsp)