Aksi Cuti Bersama Mulai Hari Ini, Hakim di Bali Tetap Sidang Pakai Pita Putih

Aksi Cuti Bersama Mulai Hari Ini, Hakim di Bali Tetap Sidang Pakai Pita Putih

Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Senin, 07 Okt 2024 15:58 WIB
Hakim PN Denpasar memakai pita putih saat sidang sebagai bentuk solidaritas gerakan cuti bersama hakim, Senin (7/10/2024).
Hakim PN Denpasar memakai pita putih saat sidang sebagai bentuk solidaritas gerakan cuti bersama hakim, Senin (7/10/2024). (Foto: dok. PN Denpasar)
Denpasar -

Hakim di seluruh Indonesia menggelar aksi cuti bersama mulai hari ini, Senin (7/10/2024) hingga sepekan ke depan. Namun para hakim di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali, tetap menggelar sidang.

Adapun aksi ini sebagai bentuk mereka menuntut kesejahteraan hakim. Meski tak mengajukan cuti, hakim di PN Denpasar memakai pita putih saat sidang, sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap gerakan itu.

"Memang untuk pelaksanaan cuti dan ikut audiensi di Jakarta, kami tidak mengikutinya. Tapi sikap kami tetap mendukung," ujar Humas PN Denpasar Gede Putra Astawa kepada detikBali di PN Denpasar, Senin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Astawa membeberkan hakim PN Denpasar tak ikut mengajukan cuti massal lantaran sebelumnya telah menunda jadwal sidang selama dua pekan. Sidang ditunda dalam rangka Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Sehingga, bila sidang kembali ditunda, maka hal tersebut dipandang kurang elok. Sebab, dinilai akan mengganggu jadwal persidangan yang telah ditetapkan.

ADVERTISEMENT

"Kemarin di Bali kan libur Galungan, Kuningan. Kami sudah menunda persidangan. Sehingga kalau kami menunda lagi di minggu ini, rasanya tidak elok. Mengganggu persidangan yang sudah ditetapkan," bebernya.

Hakim PN Denpasar memakai pita putih saat sidang sebagai bentuk solidaritas gerakan cuti bersama hakim, Senin (7/10/2024).Hakim PN Denpasar memakai pita putih saat sidang sebagai bentuk solidaritas gerakan cuti bersama hakim, Senin (7/10/2024). Foto: dok. PN Denpasar

Sidang yang berlanjut pada pekan ini, kata Astawa, merupakan sidang yang telah dijadwalkan pada dua hingga tiga pekan lalu. Sementara sidang baru, sidang yang prosesnya masih panjang, ditunda ke pekan depan.

Para hakim lantas memilih memakai pita putih di lengan mereka sebagai bentuk solidaritas. Mereka juga mendukung gerakan menuntut revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim yang Berada di Bawah Mahkamah Agung (MA).

Aksi mengenakan pita putih ini juga disebut telah sesuai dengan imbauan aksi yang pada pokoknya dapat mengenakan pita putih bila tak dapat mengajukan cuti atau terpaksa melakukan persidangan.

"Jadi di dalam aksi gerakan ini, ada pilihan. Mengambil cuti lalu berangkat ke Jakarta untuk audiensi. Atau, bagi yang tidak mengambil cuti, dan terpaksa melakukan persidangan, tetap melakukan persidangan dengan menggunakan simbol pita putih. Pita putih itu artinya perlawanan. Kami menunjukkan perlawanan, untuk memberikan perhatian atas tuntutan dari solidaritas hakim Indonesia," pungkasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads