Penampakan Rumah Penadah Bayi Jawa-Bali di Tabanan

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Senin, 16 Sep 2024 17:05 WIB
Suasana rumah yang dijadikan markas Yayasan Luh Luwih Bali di BTN Griya Sandan Sari Blok E/17, Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, Senin (16/9/2024). (Foto: Firizqi Irwan/detikBali)
Tabanan -

Sindikat penjualan bayi Jawa-Bali menjadi sorotan publik setelah Polres Metro Depok menetapkan delapan tersangka. Tersangka utama kasus itu adalah seorang warga Bali bernama I Made Aryadana.

Pria berusia 41 tahun itu dikabarkan mengoperasikan Yayasan Luh Luwih Bali untuk menampung wanita hamil di wilayah Kabupaten Tabanan. Aryadana diduga menjadi pendana hingga penadah bayi-bayi yang diperoleh dari Pulau Jawa. Ia juga disebut bertugas mencari calon pengadopsi bayi di Bali.

detikBali mencoba menelusuri rumah yang dijadikan markas Yayasan Luh Luwih Bali pada Senin (16/9/2024) siang. Rumah tersebut berlokasi di BTN Griya Sandan Sari Blok E/17, Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Bangunan tersebut tampak sepi dan tertutup rapat. Tak ada satupun orang yang menyahut dari dalam rumah dengan pagar tertutup tersebut.

Seorang warga di lokasi membenarkan rumah tersebut merupakan kantor Yayasan Luh Luwih Bali. Ia juga membenarkan polisi sempat mendatangi rumah tersebut beberapa waktu lalu.

"Waktu ini ada kepolisian dari Depok datang ke mari. Kalau nggak salah sore. Kami baru tahu pas ada pengungkapan itu," ujar warga yang enggan disebutkan namanya itu.

Suasana rumah yang dijadikan markas Yayasan Luh Luwih Bali di BTN Griya Sandan Sari Blok E/17, Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, Senin (16/9/2024). (Foto: Firizqi Irwan/detikBali)

Pantauan detikBali di lokasi, hanya ada satu kendaraan di garasi rumah tersebut pada Senin siang. Pagar dan pintu rumah itu tertutup rapat. Terdapat pula plang bertuliskan 'Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional Indonesia (LPKNI) Cabang Tabanan' di depan rumah itu.

Menurut warga, banyak perempuan hamil yang datang ke lokasi tersebut sebelum sindikat perdagangan bayi Jawa-Bali itu terkuak. "Kami kira tidak ada yang dicurigai waktu itu. Tapi, setelah ada kabar itu (pengungkapan), ya kaget kami," jelasnya.

Warga setempat juga mengaku pernah bertemu Made Aryadana sebelum ditangkap oleh Polres Metro Depok. Menurut warga, Aryadana tidak terlalu ramah.

"Ya keras, sensitif. Kami biasa-biasa saja. Tapi memang itu orangnya, yang diamankan polisi," imbuhnya.

Kapolres Tabanan AKBP Chandra Citra Kesuma membenarkan pengungkapan perdagangan bayi oleh Polres Metro Depok. Chandra menyebut Polres Tabanan tidak ikut dalam pengungkapan itu.

"Semua sudah diurus Polres Metro Depok," ujar Chandra singkat.

Halaman berikutnya: Sindikat Jual Bayi Seharga Rp 45 Juta...



Simak Video "Video: 4 Penjual Bayi di Palembang Ditangkap, Salah Satunya Ayah Korban"


(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork