Polisi menangkap dua warga, Henderikus Sogen dan Monce Daniel Meruk, yang diduga menganiaya Abraham Nofu alias Aba hingga tewas. Saat dianiaya dan disiksa, Aba tengah diborgol Kepala Pos Polisi Barate, Aipda Junisius Bonbalan.
Aksi penganiayaan berujung maut itu terjadi di acara pesta ulang tahun perak pernikahan di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 11 September lalu.
"Saat ini kami sudah amankan dua terlapor untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujarWakapolres Kupang Kompol Ribka Hubertha Hangge kepada detikBali, Jumat (13/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ribka menjelaskan yang menjadi pemicu adalah awalnya Aba dalam keadaan mabuk minuman keras (miras) jenis sopi. Aba kemudian membuat keributan sehingga ditegur oleh Aipda Junisius Bonbalan, tetapi dia melawan dan menarik kerah baju Junisius.
"Dia melawan, maka dia diborgol karena saat itu situasi kurang konsusif sehingga diborgol di tiang rumah," jelas Ribka.
Ribka enggan menjelaskan lebih lanjut terkait bagaimana Aba bisa meninggal dunia. Dia menegaskan, polisi sedang menyelidiki penyebab kematian Aba.
"Fakta di lapangan seperti apa, kami mohon waktu. Nanti, setelah interogasi dan semuanya beres akan kami sampaikan agar sesuai fakta yang sebenarnya," kata Ribka.
Saat ini polisi tengah memeriksa beberapa saksi, antara lain Nehemia Mona, Yulius Mona, Melki Tolnel, Aipda Junisius Bonbalan, termasuk dua pelaku tersebut.
Adapun penganiayaan hingga berujung kematian itu terjadi pada Rabu dini hari, sekitar pukul 03.00 Wita. Keluarga mendesak polisi bertanggung jawab atas kejadian itu.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Ipar Aba, Nitanel Laome, menuturkan Aba masih lalu-lalang di sekitar tempat pesta sebelum insiden tersebut. Sebab, Aba masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Nehemia Mona.
Nitanel tak tahu persis pemicu utama kejadian itu, termasuk alasan Junisius memborgol Aba. Sebab, saat itu Nitanel sedang berdansa di arena pesta. Dia baru tahu ketika sejumlah anak-anak kecil melaporkan kejadian meninggalnya Aba kepada warga yang sedang duduk di dalam tenda.
Nitanel bersama sejumlah warga itu langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk mengeceknya. Ternyata benar, Aba sudah meninggal dunia dalam posisi menyamping kanan, kedua tangannya masih diborgol, dan sudah kaku.
Nitanel yang melihat kondisi kerabatnya itu tewas mengenaskan, lantas mengamuk dan adu mulut dengan Junisius. Dia mendesak polisi itu segera membuka borgol dari tangan Aba.
Nitael juga meminta pertanggungjawaban Junisius atas kematian Aba. Namun tak direspons.
Pihak kelurga menduga saat itu Junisius tak membawa kunci untuk melepas borgol itu. Pasalnya, polisi itu meminta gergaji untuk memotong borgol itu.
"Saat itu saya marah itu polisi (Junisius Bonbalan) untuk melepas borgolnya, jadi dia langsung kasih lepas tanpa menggunakan kuncinya dan dia minta gergaji besi untuk memutus borgolnya," tutur Nitanel saat ditemui detikBali di rumah duka di Desa Naitae, Kamis (12/9/2024).
Simak Video "Mencari Monyet Liar di Goa Monyet Kupang"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)