Pesta ulang tahun perak pernikahan di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berujung petaka. Seorang pria, Abraham Nofu, tewas setelah diborgol polisi dan dianiaya warga di sana.
Polisi yang memborgol Aba adalah Kepala Pos Polisi Barate, Aipda Junisius Bonbala. Polisi itu memborgol Aba setelah terjadi keributan di tempat pesta, sembari membubarkan warga yang terlibat keributan.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 11 September lalu. detikBali mendatangi lokasi kejadian, Kamis (12/9/2024) siang. Berikut hasil penelusuran detikBali di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tewas dengan Tangan Diborgol
Abraham tewas dalam kondisi mengenaskan dengan posisi tangan terborgol di salah satu tiang teras belakang rumah milik Nehemia Mona, warga yang menggelar pesta ulang tahun perak pernikahan. Pesta ini adalah perayaan 25 tahun pernikahan.
Tiang teras itu hanya berjarak sekitar 50 sentimeter (cm) dengan dapur yang beratap daun gewang. Lokasi itu telah dipasangi garis polisi keliling. Lokasi pesta itu memiliki luas sekitar 10-15 meter persegi. Di sekelilingnya dipasangi daun gewang, tiang tenda yang terbuat dari kayu dan bambu pun masih tertancap.
Saat ini, di sekitar tiang itu telah ditutup dengan selembar seng bekas dan sebuah balok. Terdapat juga bekas bakar dua buah lilin yang sudah habis terbakar.
Ipar Aba, Nitanel Laome, menuturkan Aba masih lalu-lalang di sekitar tempat pesta sebelum insiden tersebut. Sebab, Aba masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Nehemia Mona.
Nitanel tak tahu persis pemicu utama kejadian itu, termasuk alasan Junisius memborgol Aba. Sebab, saat itu Nitanel sedang berdansa di arena pesta. Dia baru tahu ketika sejumlah anak-anak kecil melaporkan kejadian meninggalnya Aba kepada warga yang sedang duduk di dalam tenda.
Nitanel bersama sejumlah warga itu langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk mengeceknya. Ternyata benar, Aba sudah meninggal dunia dalam posisi menyamping kanan, kedua tangannya masih diborgol, dan sudah kaku.
Diduga Tak Bawa Kunci Borgol
Nitanel yang melihat kondisi kerabatnya itu tewas mengenaskan, lantas mengamuk dan adu mulut dengan Junisius. Dia mendesak polisi itu segera membuka borgol dari tangan Aba.
Nitael juga meminta pertanggungjawaban Junisius atas kematian Aba. Namun tak direspons.
Pihak kelurga menduga saat itu Junisius tak membawa kunci untuk melepas borgol itu. Pasalnya, polisi itu meminta gergaji untuk memotong borgol itu.
"Saat itu saya marah itu polisi (Junisius Bonbalan) untuk melepas borgolnya, jadi dia langsung kasih lepas tanpa menggunakan kuncinya dan dia minta gergaji besi untuk memutus borgolnya," tutur Nitanel saat ditemui detikBali di rumah duka di Desa Naitae.
Kronologi versi polisi, baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Kronologi Versi Polisi
Wakapolres Kupang Kompol Rikba Hubertha Hangge menjelaskan kejadian itu bermula saat Aba membuat keributan di tempat pesta. Seorang pemuda, Henderikus Sogen (25), langsung menegurnya.
Tak terima ditegur, Aba langsung memukul Henderikus tiga kali di bagian badannya. Henderikus juga langsung membalas dengan memukul Aba sebanyak dua kali di bagian dadanya.
Kemudian, pria bernama Monce Daniel Meruk (30) datang dan langsung memukuli Aba pada bagian wajah kirinya sebanyak satu kali.
Junisius yang sedang hadir di lokasi kejadian langsung menegur Aba, Monce, dan Henderikus agar tidak membuat keributan. Namun, menurut Ribka Hangge, Aba tidak mengindahkan teguran Junisius. Aba kemudian, berusaha melawan dengan cara memegang dan menarik kedua kerah baju Junisius.
Junisius kemudian memborgol Aba di kedua tangannya di salah satu tiang rumah. Selanjutnya, Junisius pun berupaya membubarkan massa dengan mengimbau kepada tamu undangan agar tidak membuat keributan.
Tak berlangsung lama, Hendrikus dan Monce kembali memukul Aba sebanyak dua kali di bagian dadanya hingga jatuh tersungkur. Saat itu, kedua tangan Aba juga dalam posisi diborgol.
Insiden itu membuat warga langsung berteriak. Junisius lantas pergi mengeceknya dan mendapati Aba sudah dalam kondisi tewas di tiang rumah.
"Adanya keributan sehingga Kapospol Barate (Aipda Junisius Bonbalan) memborgolnya, tetapi para pelaku malah memukul korban hingga tewas," ujar Ribka saat diwawancarai detikBali di Mapolres Kupang, Kamis (12/9/2024).
Simak Video "Video: Viral! Ayah Siksa Anaknya Berusia 1,5 Tahun, Kini Diburu Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)