Adolarata Niko (46), warga Desa Ladolaka, Kecamatan Palue, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga dihipnotis tiga pemuda berinisial AF, A, dan N di rumahnya, Selasa (10/9/2024) sekitar pukul 20.00 Wita.
Kejadian bermula saat AF dan kedua rekannya datang ke rumah Adolorata menggunakan motor. Mereka menawarkan obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti asam urat, kolesterol, dan mata rabun dengan harga Rp 250 ribu.
Baca juga: 10 Tempat Usaha di Pasar Alok Sikka Terbakar |
Kepala Subseksi Pengolahan Informasi dan Dokumentasi (Kasubsi PIDM) Seksi Hubungan Masyarakat (Sihumas) Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale, mengatakan Adolarata tertarik dengan penawaran dari AF, A, dan N. Ia kemudian menawar obat itu kepada ketiga pelaku dengan harga Rp 100 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, aksi penipuan mulai terungkap ketika AF mengeklaim bahwa mata korban diisi oleh orang yang jahat dan menawarkan obat air mata duyung untuk mengusir hal tersebut," kata Yermi kepada detikBali, Rabu (11/9/2024).
AF kemudian memberikan instruksi dan meminta korban menyediakan beberapa barang, seperti lilin, minyak goreng, abu dapur, piring, sendok, sirih, dan air di rumahnya. Setelah itu, AF mencampurkan bahan-bahan tersebut dan mengoleskannya ke mata dan kaki korban.
"Tidak berhenti di situ, terlapor (AF) meminta korban untuk menyediakan uang sebesar Rp 3 juta dan emas seberat 3 gram. Namun, karena korban hanya memiliki uang Rp 500 ribu, korban akhirnya memberikan uang tersebut beserta kalung yang ia kenakan," beber Yermi.
Aksi tiga pemuda itu diketahui setelah Adolorata tersadar pukul 12.00 Wita. Dia menyadari barang-barang berharganya telah hilang dan melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) setempat.
Seusai melakukan penelusuran, polisi bersama warga berhasil mengamankan AF dan kedua kerabatnya serta membawa mereka ke Pos Polisi Palue untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. AF dan kedua rekannya kini telah diamankan di Pos Polisi Palue bersama barang bukti.
Adolorata bersedia berdamai asalkan seluruh barang dan uang yang diambil oleh AF dikembalikan serta dibuatkan surat pernyataan.
"Pelaku dan kedua temannya dijadwalkan akan dipulangkan keesokan harinya menggunakan kapal. Namun, masih tertahan di pos polisi karena adanya informasi terbaru mengenai korban lain yang juga menjadi sasaran penipuan tersebut," jelas Yermi.
(hsa/hsa)