Harlenci alias HDB dihajar menggunakan bangku oleh suaminya, Alfin alias (AMEB). Perempuan yang berprofesi sebagai kepala sekolah (kepsek) di sebuah taman kanak-kanak (TK) di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu juga disiram menggunakan minyak tanah.
"Benar. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pelakunya kami sudah tangkap," ungkap Kapolresta Kupang Kota Kombes Aldinan Manurung kepada detikBali, Jumat (16/8/2024).
Aldinan menuturkan peristiwa itu terjadi di Jalan Rantai Damai, Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM), Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, NTT, pada Kamis (15/8/2024) sore. Kejadian itu berawal saat Harlenci meminta izin kepada suaminya untuk mengikuti kegiatan di Kupang selama empat hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alfin pun mengabulkan permintaan sang istri yang sehari-hari bertugas di TK Nobi-nobi, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT. Setelah kegiatan itu selesai, Alfin pergi menjemput Harlenci di salah satu hotel di Kupang.
Di sana, Alfin sempat bertanya kepada panitia mengenai lama kegiatan yang diikuti istrinya tersebut berlangsung. Panitia pun menyampaikan kegiatan itu hanya berlangsung selama dua hari.
Setelah pulang, pasangan suami istri (pasutri) itu terlibat cekcok. Alfin menuding Harlenci tak jujur lantaran kegiatan yang diikuti istrinya di Kupang hanya berlangsung dua hari.
Tersulut emosi, Harlenci melepas cincin pernikahan dan langsung melempari Alfin. Hal tersebut membuat Alfin terpancing. Ia lantas mengambil bangku dan mulai menghajar istrinya.
"Korban (Harlenci) sempat mengambil pisau dapur untuk mengancam pelaku. Namun, pelaku berhasil merampas pisaunya dan sempat menggores dahi korban hingga luka," tutur Aldinan.
Sontak, Harlenci berteriak meminta pertolongan kepada tetangga. Alfin yang sedang naik pitam langsung mengambil jeriken berisi minyak tanah lalu mengguyur tubuh mereka berdua.
Menurut Aldinan, Harlenci sempat meminta Alfin agar tidak melakukan hal tersebut dengan alasan kedua anak mereka masih kecil. Tak lama kemudian, Alfin memutuskan untuk pergi meninggalkan rumahnya.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Polresta Kupang Kota. Polisi langsung menangkap Alfin dan kini sedang diperiksa penyidik.
"Pelaku nekat memukul korban karena pelaku merasa tidak dihargai lagi dengan alasan korban telah membohonginya," tandas Aldinan.
(iws/iws)