Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sebanyak 346 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di NTT selama tahun 2025. Penyebab lakalantas sepanjang tahun ini didominasi oleh pengendara yang mabuk minuman keras (miras).
"Semua ini karena ketidakhati-hatian dalam mengendarai kendaraan. Namun, semuanya didominasi oleh pengaruh minuman keras," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra didampingi Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko saat konferensi pers akhir tahun di Mapolda NTT, Selasa (23/12/2025).
Selain korban tewas, lakalantas di NTT juga mengakibatkan korban luka berat sebanyak 487 orang dan luka ringan 2.184 orang dengan kerugian material mencapai Rp 3,7 miliar lebih. Henry menjelaskan Ditlantas Polda NTT menangani 1.752 kasus lakalantas hingga November 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.235 kasus berhasil diselesaikan dengan tingkat penyelesaian mencapai 70,5 persen. Sementara pada 2024, jumlah lakalantas di NTT sebanyak 1.579 kasus dengan korban tewas 414 orang, luka berat (621), dan luka ringan (1.871).
Henri mengakui total kasus lakalantas di NTT pada 2025 meningkat dibandingkan catatan kasus sepanjang tahun 2024. Hal itu menjadi evaluasi dalam upaya pencegahan dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.
Menurut Henry, upaya pencegahan dan edukasi keselamatan berlalu lintas perlu dilakukan secara konsisten agar bisa menekan angka kecelakaan di masa mendatang. "Capaian ini menunjukkan kinerja penanganan perkara lakalantas yang cukup baik sepanjang tahun berjalan," jelas Henry.
Sederet Kasus Menonjol Sepanjang 2025
Polda NTT juga membeberkan sederet pengungkapan kasus menonjol yang menyita perhatian publik sepanjang tahun 2025. Mulai dari kasus pembunuhan berencana, beras bermasalah hampir 6 ton, hingga penyalahgunaan BBM subsidi ratusan ribu liter.
"Pengungkapan kasus-kasus ini menjadi bukti komitmen Polda NTT dalam penegakan hukum serta perlindungan terhadap masyarakat," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra saat konferensi pers akhir tahun di Mapolda NTT, Selasa (23/12/2025).
Menurut Henry, salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah kasus pembunuhan berencana dan pembakaran terhadap mahasiswa asal Sumba Barat Daya, Sebastianus Bokol. Kasus pembunuhan yang terjadi pada 2 Agustus 2022 itu berhasil diungkap setelah hampir tiga tahun penyelidikan intensif.
"Dalam kasus ini, penyidik menetapkan tujuh orang tersangka atas tindak pidana pembunuhan berencana yang disertai pengeroyokan dan pembakaran korban," jelas Henry.
Selain itu, Polda NTT juga mengungkap dua kasus dugaan pelanggaran perlindungan konsumen di Kota Kupang. Dari dua kasus ini, polisi menyita sekitar 5,79 ton beras yang diduga tidak memenuhi standar dan dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi.
"Kasus ini terungkap dari laporan masyarakat dan kini tengah diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," kata Henry.
Ada pula kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, yang menggunakan kapal SPOB Sinar Matiti. Dalam kasus ini, para pelaku mengangkut 180 ribu liter biosolar dengan estimasi keuntungan mencapai Rp 1,8 miliar.
"Perkara ini telah dinyatakan P21 dan memasuki tahap II, dengan penyerahan dua tersangka dan satu unit kapal ke Kejaksaan Tinggi NTT," ungkap Henry.
Selanjutnya, dalam upaya menjaga kawasan konservasi, Ditpolairud Polda NTT bersama Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) juga menggagalkan aksi perburuan rusa ilegal di Pulau Komodo, Manggarai Barat. Tiga pelaku diamankan bersama barang bukti berupa satu pucuk senjata api, satu ekor rusa, dan sepuluh butir peluru. Penanganan lanjutan kasus ini selanjutnya diserahkan kepada Kementerian Kehutanan melalui Taman Nasional Komodo.
"Perburuan Rusa ilegal di Pulau Komodo menjadi kasus yang sangat serius," beber Henry.
Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko menegaskan seluruh pengungkapan kasus tersebut menjadi bahan refleksi sekaligus komitmen Polri untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Kami berharap sinergi antara Polri, media, dan masyarakat terus terjaga. Dukungan publik menjadi kunci utama menciptakan situasi kamtibmas yang aman, damai, dan kondusif di Nusa Tenggara Timur," kata Rudy.
Simak Video "Video Detik-detik Pemotor Tewas Usai Terjatuh dan Terlindas Bus Minitrans di Jaksel"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)











































