Dugaan penganiayaan tersebut dilaporkan oleh warga Banjar Dinas Bukit Tabuan yang merasa iba ke Polres Karangasem.
Dalam video dan foto yang beredar di WhatsApp, terlihat saat ini Sarifah sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kabupaten Karangasem. Tampak kondisi Sarifah cukup banyak mengalami luka lecet dan lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Kelian Banjar Dinas Bukit Tabuan, Mahyudin, membenarkan peristiwa tersebut. Mirisnya, selain anak kandung, menantu dan cucunya juga sempat melakukan penganiayaan terhadap Sarifah. Diduga, tindakan itu terjadi sejak lama.
"Untuk penyebab korban dianiaya saya kurang tahu pasti, tapi, warga sekitar mengaku sering mendengar korban menjerit kesakitan setiap pagi. Sehingga warga yang merasa kasihan melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan membawa Sarifah ke rumah sakit untuk berobat pada bulan April lalu," ungkap Mahyudin, Minggu (26/5/2024).
Mahyudin menerangkan Sarifah sebenarnya memiliki lima anak. Tiga anaknya tinggal di luar Bali dan dua lainnya tinggal di wilayah Bukit Tabuan. Selama ini, Sarifah tinggal bersama anak lelakinya, FR. Sedangkan anak perempuannya meski tinggal di wilayah yang sama, tapi tidak terlalu dekat.
"FR selama ini kesehariannya biasa saja sama seperti dengan warga yang lain. Tapi, dengan tetangga sedikit kurang harmonis," ujar Mahyudin.
Dia membeberkan saat ini Sarifah tinggal bersama saudaranya setelah selesai menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisinya juga semakin membaik, tapi masih sedikit trauma. Sementara, berdasarkan laporan warga, anak kandung dan menantu Sarifah sudah menjalani pemeriksaan di Polres Karangasem.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana menjelaskan laporan warga tersebut masih berstatus pengaduan masyarakat (dumas). Menururnya, diperkirakan minggu depan baru naik menjadi laporan polisi (LP).
"Saat ini, masih tahap pengumpulan saksi dan alat bukti lainnya. Kalau sudah naik jadi laporan polisi saya pasti infokan perkembangannya," kata Sukadana.
(hsa/gsp)