Open BO Berujung Maut di Bali, Sehari 2 PSK MiChat Tewas Dibunuh Teman Kencan

Round Up

Open BO Berujung Maut di Bali, Sehari 2 PSK MiChat Tewas Dibunuh Teman Kencan

Tim detikBali - detikBali
Senin, 06 Mei 2024 15:08 WIB
Amrin Al Rasyid Pane, pelaku pembunuhan cewek MiChat yang mayatnya ditemukan dalam koper di Kuta, Bali.
Amrin Al Rasyid Pane, pelaku pembunuhan cewek MiChat yang mayatnya ditemukan dalam koper di Kuta, Bali. (Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Dua pekerja seks komersial (PSK) tewas dibunuh teman kencan atau pelanggan di Kuta dan Denpasar, Bali. Dua peristiwa open BO berujung maut terjadi pada hari yang sama dengan jarak lokasi yang relatif dekat.

Pembunuhan terhadap wanita penjaja seks pertama terjadi di Jalan Bhineka Jati Jaya IX, Kuta, Badung, pada Jumat (3/5/2024) dini hari. Seorang perempuan MiChat berinisial RA tewas dibunuh oleh Amrin Al Rasyid Pane.

Setelah membunuh RA, Amrin memasukkan mayat korban ke dalam koper. Mayat RA kemudian dibuang ke semak-semak di wilayah Kuta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban diketahui bekerja sebagai pekerja seks komersial. Ia meninggal setelah mendapat luka sobek pada leher dan tikaman pada tubuhnya," kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi kepada detikBali, Jumat (3/5/2024).

Amrin diketahui memesan PSK online itu lewat aplikasi MiChat. Mereka kemudian sepakat berhubungan seks di kos pria asal Sumatera Utara (Sumut) itu.

ADVERTISEMENT

Perkaranya soal tarif. Menurut pengakuan Amrin kepada polisi, awalnya mereka sepakat tarif sekali kencan adalalah Rp 500 ribu. Namun seusai berhubungan badan, AR malah meminta tarif Rp 1 juta.

Amrin kesal, mereka pun cekcok. Pria itu lantas mengambil pisau dapur dan menusuk RA bertubi-tubi. Lehernya ada bekas gorok, tubuhnya penuh luka tikam.

Teriakan RA sempat terdengar oleh penghuni kos lain. Tapi mereka tak menaruh curiga.

Amrin kemudian memasukkan mayat wanita bertubuh mungil itu ke dalam koper. Dia bahkan mematahkan leher korban agar muat ke dalam koper.

Amrin membawa mayat wanita itu ke semak-semak dekat jembatan di daerah Jimbaran. Setelah membuang mayat, Amrin pulang ke kos.

Setiba di sana, polisi sudah ada. Dia panik dan kabur ke kos kakaknya di Kuta. Atas saran kakaknya, Amrin menyerahkan diri ke Polsek Kuta, saat itu juga.

Saat menyerahkan diri, baju Amrin masih dipenui bercak darah.

PSK Telanjang Leher Tercekik Kabel Catok Rambut

Anjas Purnama, ABK pembunuh PSK MiChat di Pemogan, Denpasar Selatan.Anjas Purnama, ABK pembunuh PSK MiChat di Pemogan, Denpasar Selatan. Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali

Beberapa jam kemudian, Jumat sore, seorang PSK online kembali menjadi korban pembunuhan oleh pelanggan sendiri. Wanita berinisial F (47), itu ditemukan tewas mengenaskan dalam kosnya di Pemogan, Denpasar Selatan, Bali.

Wanita open BO MiChat itu ditemukan dalam kondisi telanjang dengan leher tercekik kabel catokan rambut. Mayat cewek MiChat itu pertama kali ditemukan oleh seorang kurir ekspedisi, Sabtu (4/5/2024) siang, sekitar pukul 11.00 Wita. Dia melihat pintu kamar wanita asal Jember, Jawa Timur, itu terbuka.

Kurir itu terkejut melihat korban dalam kondisi telanjang, terkapar dengan leher terlilit kabel. Dia kemudian melaporkan ke penghuni kos lain dan diteruskan ke polisi.

Polsek Denpasar Selatan melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku pada Sabtu malam. Pelaku, seorang ABK bernama Anjas Purnama (23) ditangkap di Pelabunan Benoa.

Kapolresta Denpasar Kombes Wisnu Prabowo mengatakan pelaku sebelumnya mengenal korban dari aplikasi pertemanan MiChat pada akhir April 2024. Saat itu juga mereka bertemu dan melakukan transaksi hubungan badan dengan tarif Rp 300 ribu.

"Pelaku dan korban ini kenal dari MiChat. Mereka sempat berhubungan badan pada bulan April. Terus lanjut chatting-an dan bertemu lagi di bulan Mei," kata Wisnu di temui di Polsek Denpasar Selatan, Minggu (5/5/2024).

Pelaku kembali memesan layanan hubungan seks dengan korban melalui MiChat. Korban yang diketahui bekerja sebagai PSK memasang tarif Rp 300 ribu.

Setelah sepakat, pelaku datang ke tempat tinggal korban dengan berjalan kaki, Jumat malam. Selanjutnya mereka melakukan hubungan badan dengan tarif Rp 300 ribu.

Korban yang mengaku terlilit utang, lalu menawarkan pelaku untuk berhubungan badan lagi dengan tarif yang sama. Setelah setuju, korban dijanjikan uang Rp 500 ribu dan akan ditransfer saat itu juga oleh pelaku.

Saat beradegan seks, korban terus meminta uang transferan ke pelaku. Tidak senang dengan pertanyaan korban yang terus menanyakan transferan, Anjas menjambak dan memiting leher F sampai kehabisan napas.

Untuk memastikan korban sudah tewas, pelaku mengambil kabel catokan rambut dan melilitnya ke leher korban. Setelah itu, pelaku mengambil kalung emas milik korban di leher, handphone, dan uang.

Anjas lalu pergi meninggalkan lokasi dengan pintu masih sedikit terbuka. Pelaku lalu pergi ke Pelabuhan Benoa, Denpasar untuk bersembunyi.

"Pelaku saat pergi, mengganti baju yang ia kenalan dengan baju milik korban. Barang milik korban rencana dijual dan pelaku bersembunyi di Pelabuhan Benoa," terangnya.

Sabtu malam, sekitar pukul 20.30 Wita, tim gabungan akhirnya menangkap pelaku di sekitar Pelabuhan Benoa. Kakinya ditembak.

"Saat diamankan, pelaku melawan dan hendak kabur. Sampai akhirnya kami berikan tindakan tegas terukur pada kakinya," imbuhnya.




(dpw/gsp)

Hide Ads