2 Cewek Open BO Tewas Mengenaskan di Tangan Pelanggan di Bali dalam Sehari

Round Up

2 Cewek Open BO Tewas Mengenaskan di Tangan Pelanggan di Bali dalam Sehari

Tim detikBali - detikBali
Senin, 06 Mei 2024 07:45 WIB
Anjas Purnama, ABK pembunuh PSK MiChat di Pemogan, Denpasar Selatan.
Anjas Purnama, ABK pembunuh cewek open BO di Pemogan, Denpasar Selatan. (Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Dua perempuan pekerja seks komersial (PSK) tewas mengenaskan di tangan pelanggannya di Bali. Kedua kasus pembunuhan PSK open BO (booking out) berbasis aplikasi MiChat itu terjadi pada hari yang sama.

Terbaru, cewek open BO berinisial F tewas dibunuh pelanggannya yang seorang anak buah kapal (ABK), Anjas Purnama. Perempuan berusia 47 tahun itu ditemukan tewas dalam kondisi telanjang dan leher terlilit kabel catokan rambut di kosnya di Pemogan, Denpasar Selatan, Bali, pada Jumat (3/5/2024) sore.

Nasib serupa dialami RA, cewek MiChat yang dibunuh pelanggannya bernama Amrin Al Rasyid Pane. Pria berusia 21 tahun itu menghabisi nyawa RA di sebuah kos di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat dini hari. Amrin kemudian memasukkan mayat RA ke dalam koper dan membuangnya ke semak-semak.

Berikut ulasan dua cewek open BO yang tewas mengenaskan di tangan pelanggannya di Bali.

Cewek Open BO Tewas Telanjang-Terlilit Kabel

Mayat F pertama kali ditemukan oleh seorang kurir ekspedisi pada Sabtu (4/5/2024) siang, sekitar pukul 11.00 Wita. Dia melihat pintu kamar wanita asal Jember, Jawa Timur, itu terbuka.

Betapa terkejutnya kurir itu ketika melihat F terkapar dalam kondisi telanjang dengan leher terlilit kabel. Dia kemudian melaporkan ke penghuni kos lain dan diteruskan ke polisi.

Polsek Denpasar Selatan melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku bernama Anjas Purnama pada Sabtu malam. ABK berusia 23 tahun itu ditangkap di Pelabuhan Benoa.

Kapolresta Denpasar Kombes Wisnu Prabowo mengatakan Anjas mengenal F dari aplikasi MiChat pada akhir April 2024. Mereka lantas bertemu dan melakukan transaksi hubungan badan dengan tarif Rp 300 ribu.

"Mereka sempat berhubungan badan pada bulan April. Terus lanjut chat-chat-an dan bertemu lagi di bulan Mei," kata Wisnu di Polsek Denpasar Selatan, Minggu (5/5/2024).

Sejak itu, Anjas ketagihan memesan layanan hubungan seks dengan F melalui MiChat. Suatu hari, korban yang mengaku terlilit utang kembali menawarkan Anjas untuk berhubungan badan. Anjas sepakat dan menjanjikan uang Rp 500 ribu untuk F.

Saat melakukan hubungan intim, F terus meminta uang transferan yang dijanjikan Anjas. Namun, Anjas justru emosi lantaran F terus menanyakan transferan. Ia lantas menjambak dan memiting leher F sampai kehabisan napas.

Untuk memastikan F benar-benar tewas, Anjas mengambil kabel catokan rambut dan melilitnya ke leher perempuan itu. Setelah itu, Anjas mengambil kalung emas, handphone, dan uang milik F.

Anjas lalu pergi meninggalkan lokasi dengan pintu masih sedikit terbuka. Ia pergi ke Pelabuhan Benoa, Denpasar untuk bersembunyi. "Pelaku saat pergi, mengganti baju yang ia kenalan dengan baju milik korban. Barang milik korban rencana dijual dan pelaku bersembunyi di Pelabuhan Benoa," terang Wisnu.

Sabtu malam, sekitar pukul 20.30 Wita, tim gabungan akhirnya menangkap pria hidung belang itu di sekitar Pelabuhan Benoa. Kakinya ditembak. "Saat diamankan, pelaku melawan dan hendak kabur. Sampai akhirnya kami berikan tindakan tegas terukur pada kakinya," kata Wisnu.

Cewek Open BO Tewas-Dimasukkan ke Koper

Amrin Al Rasyid Pane, pelaku pembunuhan cewek MiChat yang mayatnya ditemukan dalam koper di Kuta, Bali.Amrin Al Rasyid Pane, pelaku pembunuhan cewek MiChat yang mayatnya ditemukan dalam koper di Kuta, Bali. Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali

Beberapa jam sebelum F tewas, kasus serupa dialami oleh RA. Bercak darah berceceran setelah RA tewas dibunuh secara sadis oleh pelanggannya di sebuah kos di Kuta. Amrin Al Rasyid Pane yang menghabisi nyawa RA lantas memasukkan mayat cewek MiChat itu ke dalam koper.

"Saat dimasukkan koper, leher korban dipatahkan sehingga muat," ungkap Kapolresta Denpasar Kombes Wisnu Prabowo saat konferensi pers di Mapolsek Kuta, Sabtu (4/5/2024).

"Karena badannya si korban kecil mungil, jadi memang dimuat-muatkan (masuk ke dalam koper)," sambungnya.

Pembunuhan sadis itu terjadi setelah Amrin berhubungan badan dengan RA di sebuah kos di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat dini hari. Pria berusia 21 tahun itu lantas membuang koper berisi mayat RA ke semak-semak.

Pembunuhan sadis ini bermula saat Amrin memesan wanita open BO via MiChat. Amrin dan RA kemudian sepakat untuk bertemu di kos Amrin.

Seusai berhubungan badan, RA tiba-tiba menaikkan tarif dan meminta Amrin membayar Rp 1 juta. Amrin pun kaget dan tidak mau membayar lebih lantaran telah menyepakati tarif Rp 500 ribu untuk sekali kencan. RA yang mendesak meminta bayaran lebih, mengancam pelaku dengan memanggil teman-temannya.

"Setelah melakukan hubungan badan dengan korban, korban meminta kenaikan menjadi Rp 1 juta," kata Wisnu.

Setelah membuang koper berisi mayat korban, Amrin kembali ke kosnya. Namun, karena melihat banyak polisi, dia bersembunyi ke kos kakaknya di Kuta.

Atas saran kakaknya, Amrin akhirnya menyerahkan diri ke polisi dengan baju penuh bercak darah. "Saat menyerahkan diri masih (bercak darah), motornya ada di sana dekat kos, kami ambil masih ada darah juga," kata Kapolsek Kuta AKP I Ketut Agus Pasek Sudiana saat konferensi pers di Mapolsek Kuta, Sabtu.




(iws/nor)

Hide Ads