Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tabanan mengungkap motif pengeyokan maut, Maliki (32) dan Rian Anggara (26) di Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Keduanya ditemukan bersimbah darah dan Rian tewas di lokasi kejadian.
Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP I Komang Agus Dharmayana mengatakan motif pengeroyokan itu karena tujuh pelaku emosi melihat Rian dan Maliki sembrono mengendarai motor. "Pelaku emosi karena korban ugal-ugalan saat mengendarai motor di jalan," katanya, Selasa (26/3/2024).
Agus menjelaskan ada tujuh pelaku yang ditangkap yakni I Ketut GS (19) berstatus pelajar, I Putu RY (18) berstatus pelajar, I Gusti Komang Veri Agustina (26), Ketut Alit Adhinata (21), I Putu Widiana (23), I Putu Joni Purnama Putra (28), dan I Putu Kusumayana (25).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menerangkan tujuh pelaku awalnya tengah nongkrong di balai banjar Desa Kaba-Kaba. Mereka kemudian melihat Rian dan Maliki ugal-ugalan mengendarai motor. "Saat itu juga mereka mengejar hingga ke Desa Nyambu," jelas Agus.
Ketujuh pelaku, Agus melanjutkan, menganiaya Rian dan Maliki dengan menginjak kepala, punggung, serta memukul kedua korban. Putu Joni dan Putu Kusumayana menganiaya korban secara berutal.
"Mereka rata-rata memukul, menginjak korban," ungkap Agus.
Setelah kejadian itu, Rian dan Maliki dibawa ke RS Tabanan. Polisi meringkus para pelaku pada Jumat (18/3/2024) di Desa Kaba-Kaba beserta motor yang digunakan pelaku.
Agus menepis para pelaku terpengaruh minuman keras sehingga menganiaya Rian dan Maliki. "Belum ditemukan bukti-bukti adanya tempat atau botol miras," jelasnya.
(hsa/gsp)