Cekcok soal Telur, Seorang Anak Tebas Ayah Kandungnya hingga Bersimbah Darah

Karangasem

Cekcok soal Telur, Seorang Anak Tebas Ayah Kandungnya hingga Bersimbah Darah

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 08 Nov 2023 11:56 WIB
I Nengah AWS (duduk) yang menebas ayah kandungnya saat akan menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD Karangasem, Selasa (7/11/2023). (Dok. Polsek Karangasem)
Foto: I Nengah AWS (duduk) yang menebas ayah kandungnya saat akan menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD Karangasem, Selasa (7/11/2023). (Dok. Polsek Karangasem)
Karangasem -

Seorang pria bernama I Nengah AWS (30) menebas ayah kandungnya dengan golok hingga bersimbah darah di Banjar Dinas Perasi Jauh, Desa Pertima, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Bali. Akibatnya, korban bernama I Wayan S (53) mengalami luka serius di bagian punggung dan jari tangan.

Kanit Reskrim Polsek Karangasem Iptu Ida Bagus Putra Manuaba mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (6/11/2023) sekitar pukul 22.30 Wita. Saat itu, Nengah AWS yang baru tiba di rumah terlibat cekcok dengan ayahnya. Pemicunya, Nengah AWS diduga mencuri telur di rumah tetangganya.

"Korban yang dalam keadaan marah sempat menampar pipi pelaku sebanyak satu kali, setelah itu pelaku langsung masuk kamar. Namun, ayahnya terus memanggil agar pelaku keluar," ungkap Manuaba, Rabu (8/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu keluar kamar, Nengah AWS justru melempar handphone ke wajah ayahnya. Ayahnya juga langsung ditebas dengan golok di bagian punggung dekat leher hingga mengalami luka tebasan sepanjang 15 sentimeter.

Jari tangan Wayan S juga terkena tebasan sebelum akhirnya ia berhasil melarikan diri ke rumah tetangga. Nengah AWS mengejar ayahnya, namun tidak bisa masuk karena rumah tetangga terkunci.

Setelah situasi aman, Wayan S dievakuasi menuju RSUD Karangasem. Akibatnya, ia mendapat sepuluh jahitan di punggung. Sedangkan tiga jari tangan kiri masing-masing mendapat dua jahitan.

"Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, pelaku dikatakan mengalami gangguan kejiwaan dan sering berbuat tidak normal. Sehingga untuk proses penyelidikan lebih lanjut kami masih menunggu hasil visum dari dokter kejiwaan RSUD Karangasem," pungkas Manuaba.




(nor/gsp)

Hide Ads