Pelarian WD, pengemudi (driver) ojek online (ojol) yang diduga memerkosa seorang perempuan Brasil, GWL (26), tak bertahan lama. WD ditangkap polisi di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
"Betul sekali (ditangkap di Kabupaten Pasuruan). Tadi malam (ditangkapnya)," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas kepada detiBali, Rabu (9/8/2023).
WD, Bambang melanjutkan, tengah dibawa menuju Polresta Denpasar. "Sementara masih perjalanan dari Pasuruan," tutur mantan Kapolres Sukoharjo itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ultimatum Kapolresta Denpasar
Sebelumnya, Kapolresta sempat mengultimatum WD untuk segera menyerahkan diri. Sebab, identitas serta informasi keberadaannya sudah dikantongi polisi.
"Kami imbau kepada pelaku untuk cepat menyerahkan diri. Jika tidak, kami cari dan akan lakukan tindakan tegas terukur," kata Bambang, Selasa.
Menurut Bambang, WD memiliki kesadaran penuh saat melakukan aksinya. Namun, polisi masih akan mendalami lebih lanjut.
"Kami masih mencari, mendata, nama sudah ada di tangan kami. Tim sudah bergerak," tambahnya.
Bambang juga mengungkapkan polisi sudah menemui GWL dan kondisinya terus dipantau.
"Setelah bertemu, kami berkomunikasi dan kami ajak untuk membuat laporan," tutur Bambang.
Modus WD Memerkosa Korban
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Jansen Avitus membeberkan modus WD memerkosa GWL. Pemerkosaan tersebut dilakukan di tanah kosong Jalan Nyangnyang, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pada pukul 04.00 hingga 05.00 Wita, Senin (7/8/2023).
Jansen menjelaskan GWL memesan ojol dari Puri Kelapa Quest By Bukit Villa dengan tujuan Villa Asri Jimbaran. Pesanan tersebut diambil oleh WD.
"Selama dalam perjalanan korban (GWL) terus diajak mengobrol oleh pelaku sampai tidak memperhatikan map (peta) perjalanan," tutur Jansen melalui siaran pers, Senin malam.
Sesampainya di sebuah tanah kosong, Jansen melanjutkan, WD membelokkan motornya dan menyuruh GWL turun. Pria asal Jember, Jawa Timur, itu berupaya memerkosa GWL dan sempat membanting turis asing itu.
Cekik dan Banting Korban
Terungkap, WD juga melakukan kekerasan untuk melancarkan aksinya. Dia mencekik leher dan menutup mulut GWL. Perempuan berusia 26 tahun itu berupaya melawan dengan memukul menggunakan botol air mineral.
GWL sempat kabur, tapi WD menangkapnya dan kembali membanting tubuh wisatawan asing itu. Seusai diperkosa, WD mengantar GWL pulang ke Villa Asri Jimbaran.
Tim polisi, Jansen menambahkan, telah mendatangi GWL dan memintai keterangan untuk melengkapi visum dan mengumpulkan bukti-bukti. Polisi juga berupaya memberikan rasa aman serta pendampingan khusus kepada WN Brasil tersebut.
Grab: Pelanggaran Berat
Grab Indonesia angkat suara soal dugaan pemerkosaan yang dilakukan WD. Grab Indonesia menegaskan pemerkosaan terhadap GWL itu merupakan pelanggaran berat.
"Grab mengecam keras dan tidak menoleransi kekerasan dan pelecehan dalam bentuk apapun terhadap siapapun. Kedua hal ini merupakan pelanggaran berat terhadap komitmen perusahaan dan kode etik mitra pengemudi," ujar Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber kepada detikBali, Selasa.
Mayang menuturkan Grab Indonesia menerima laporan pemerkosaan yang menimpa GWL pada Senin atau tak lama setelah kejadian. Grab kemudian menghubungi GWL dan menyiagakan personel khusus di hari yang sama untuk membantu komunikasi dan perlindungan keselamatan korban selama investigasi berlangsung.
Upaya lainnya yang dilakukan Grab Indonesia adalah mendampingi GWL untuk membuat laporan ke kepolisian dan menemani sepanjang proses berlangsung. Mayang menuturkan Grab Indonesia memberikan dukungan sesi konseling dengan psikolog untuk pemulihan kondisi psikologis korban.
Sementara, untuk pendampingan kuasa hukum bagi GWL tengah diupayakan. "Seluruh biaya sesi konseling, pendampingan kuasa hukum, biaya transportasi, serta medis yang diperlukan penumpang (GWL) selama proses investigasi berlangsung sepenuhnya ditanggung oleh Grab," beber Mayang.
Menurut dia, pada 7 Agustus 2023, Grab mendampingi GWL memberikan keterangan kepada kepolisian dan menyelesaikan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). "Melakukan pemeriksaan medis yang dibutuhkan serta memberikan barang bukti pada penyidik," paparnya.
Akun WD Dinonaktifkan
Grab juga memastikan sudah menonaktfikan akun WD. Selain itu, Grab juga telah mengumpulkan seluruh data WD. Termasuk informasi kartu identitas, alamat domisili, kontak darurat, riwayat perjalan, hingga lokasi favorit yang diserahkan ke kepolisian.
"Untuk itu, kami berkomitmen untuk sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwajib dalam menuntaskan kasus ini," tandasnya.
(hsa/gsp)