Kompolnas Desak Polda NTT Usut Kapolres Manggarai Barat

Kompolnas Desak Polda NTT Usut Kapolres Manggarai Barat

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 26 Jan 2023 20:18 WIB
Pos penjagaan Polres Manggarai Barat yang menjadi tempat penganiayaan Bripka Bripka Samsul Risal oleh Kapolres Manggarai Barat, Kamis (26/1/2023).
Foto: Ambrosius Ardin/detikBali
Manggarai Barat -

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Bidang Propam Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengusut dugaan penganiayaan yang dilakukan Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto terhadap anggotanya, Bripka Samsul Risal hingga dilarikan ke rumah sakit.

"Bidang Propam Polda Nusa Tenggara Timur harus langsung sigap melakukan pemeriksaan kasus ini untuk mengetahui permasalahannya. Jika Kapolres diduga melakukan kekerasan berlebihan dan sewenang-wenang kepada anggotanya, maka perlu ditindak tegas," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti dalam keterangan tertulisnya Kamis (26/1/2023).

Poengky menyayangkan masalah yang tergolong sepele bisa memicu tindak kekerasan. Sebelumnya diduga Felli menganiaya Risal gara-gara dia membuka keran air yang mengakibatkan air di kediaman Kapolres mengecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pimpinan diharapkan dapat menjaga sikap dan wibawanya agar tidak sewenang-sewenang. Pembinaan terhadap anggota seharusnya mengikuti cara pembinaan yang bersifat damai: menegur dengan baik," urai Poengky.

Menurut dia, seorang pimpinan justru akan dihormati anggota dan perintahnya dilaksanakan kalau tak menggunakan kekerasan fisik.

ADVERTISEMENT

Ia menegaskan, pembinaan berupa kekerasan fisik seharusnya sudah ditinggalkan. Karena merupakan praktik militeristik di masa Orde Baru. Saat itu Polri masih menjadi bagian dari ABRI.

"Jika betul anggota bersalah, masih ada cara pembinaan yang humanis yang dapat dilakukan pimpinan, antara lain dengan melakukan teguran dan hukuman yang mendidik. Apalagi jelang ASEAN Summit, pimpinan dan anggota tetap harus profesional dan humanis," tandas Poengky.

Sebelumnya, Risal mengaku dianiaya hingga babak belur oleh Felli di Pos Jaga Mapolres Manggarai Barat, Kamis (26/1/2023). Risal mengaku tiga kali dihajar Felli hingga harus dilarikan ke RS Siloam Labuan Bajo. Pertama dipukul di rahang kanan, kedua ditendang di dada kiri, dan terakhir dipukul di mulut.

Risal menyebut menyebut masalah gegara keran air. "Hanya karena permasalahan buka air karena air di rumah Bapak Kapolres itu tidak masuk begitu. Kami ini kan tidak tahu-menahu tentang masalah air itu, untuk masalah pengurusan air tidak tahu, pak," kata Risal.

Adapun Felli Hermanto melalui Wakapolres Manggarai Barat Kompol Sepuh Ade Irsyam, membantah tindakan terhadap Risal dipicu masalah air. "Tidak benar peristiwa ini dipicu oleh masalah air," tegas Sepuh.

Apa yang dilakukan Kapolres terhadap Risal adalah bagian dari pembinaan menjelang Asean Summit di Labuan Bajo pada Mei mendatang. Pimpinan, jelas dia, melakukan pengecekan kesiapsiagaan secara periodik terhadap anggota di Mapolres. Saat pengecekan tadi pagi, kata dia, Risal dan anggota lainnya dinilai tidak disiplin.

"Tadi pagi, Bapak Kapolres mengecek kesiapsiagaan anggota, ditemukan ada beberapa anggota yang tidak disiplin sehingga pimpinan melakukan pembinaan," ujar Sepuh.




(hsa/gsp)

Hide Ads