Viral 2 OTK Aniaya Pengendara Motor di Shortcut Singaraja-Mengwi

Viral 2 OTK Aniaya Pengendara Motor di Shortcut Singaraja-Mengwi

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Kamis, 26 Jan 2023 15:39 WIB
Tangkapan layar sebuah postingan diduga aksi begal di shortcut Singaraja - Mengwi viral di media sosial.
Foto: Tangkapan layar sebuah postingan diduga aksi begal di shortcut Singaraja - Mengwi viral di media sosial. (Istimewa)
Buleleng -

Viral di media sosial (medsos) seorang pengendara motor dianiaya dua orang tidak dikenal (OTK) di jalan shortcut Singaraja-Mengwi Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali. Unggahan di medsos menyebut korban dibegal.

Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya membenarkan aksi kekerasan tersebut. Namun, dia menampik jika itu merupakan aksi begal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korbannya adalah Made Sarjana (47) warga Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 03.00 Wita.

Korban yang mengendarai sepeda motor menuju Singaraja tiba-tiba didekati oleh dua orang tak dikenal yang membuntuti di belakang. Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP) salah satu pelaku pun langsung memukul korban dari samping.

Mendapat pukulan, Sarjana sempat berhenti. Pelaku kemudian mengancam Sarjana. Mendapat ancaman penganiayaan, Sarjana akhirnya melarikan diri dan bersembunyi di rumah warga.

"Belum diketahui pasti apakah pelaku menggunakan senjata atau tidak pada saat memukul korban, karena korban belum bisa dimintai keterangan," kata Kasi Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya, saat ditemui di ruangannya oleh detikBali Kamis (26/1/2023).

Akibat kejadian itu, jelas Sumarjaya, kaki dan tangan Sarjana terluka. Dia saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng.

Sumarjaya juga memastikan tidak ada barang milik Sarjana yang hilang dalam peristiwa itu. Polisi saat ini masih menyelidiki identitas kedua pelaku. Termasuk motif mereka menganiaya Sarjana.

"Memang benar terjadi kekerasan terhadap satu orang dilakukan dua orang, jadi bukan begal yang terjadi, jadi yang ada adalah perbuatan kekerasan terhadap seseorang. Dan tidak ada satu pun barang korban yang bisa diambil. Pelaku belum diketahui, masih lidik," jelas Sumarjaya.

Sumarjaya mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Buleleng untuk tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya, karena bisa meresahkan banyak orang.

"Saya imbau kepada masyarakat kalau melihat kejadian itu jangan menerima informasi sepihak. Kemudian jangan memposting hal-hal yang belum tentu kepastian kebenarannya," tutup Sumarjaya.




(hsa/BIR)

Hide Ads