Perempuan berinisial AS (26), yang ditemukan tewas di kamar Griya Sambora, Kota Denpasar, Bali, baru tinggal di sana kurang lebih selama empat bulan. Petugas kebersihan (cleaning service) kos setempat mengungkapkan sosok perempuan tersebut.
"Di sini dia kan empat bulan," kata petugas kebersihan kos Griya Sambora Ketut Taram saat ditemui wartawan di lokasi, Minggu (1/1/2023) sore.
Menurut Taram, tidak pernah terjadi masalah selama empat bulan perempuan tersebut kos di Griya Sambora. Ia mengenal AS sebagai sosok yang ramah. Taram pun mengenang perempuan itu saat datang pertama kali ke kos tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat pertama kali ke kos Griya Sambora sekitar empat bulan lalu, AS menanyakan ketersediaan kamar kosong. Saat itu Taram mengatakan masih tersedia kamar untuk ditempati.
Karena tersedia kamar kosong, AS kemudian menanyakan harga sewa tinggal. Taram pun menjawab harga kamar Rp 1,5 juta per bulan. Harga itu pun akhirnya disetujui AS.
"Dia cocok dengan harga, diambil (kamarnya), saya kasih kunci. Hanya sebatas gitu saja," ungkap pria asal Kabupaten Karangasem itu.
Menurut Taram, dirinya hanya bertugas membersihkan kos tersebut. Namun ia juga melayani bila ada yang mencari kos hingga menanyakan ketersediaan serta harga kamar.
"(Tugas saya hanya) bersih-bersih, (sebagai) cleaning services. Sama ada yang nyari kamar, saya yang ngasih kuncinya. Ngasih harga segini jual kamarnya," jelas Taram.
Taram mengungkap pemilik kos Griya Sambora adalah orang asli Pulau Jawa dan kini sudah tinggal di Bali. Namun pemilik kos saat ini sedang liburan di luar negeri.
"Kebetulan owner-nya di sini masih ke luar negeri liburan. Dia berangkat ke luar negeri. Tinggal di Bali dia. Sekarang ke luar negeri liburan. Kalau enggak salah ke Turki," ungkap Taram.
(irb/hsa)