.webp)
Sebuah video seks yang diduga dilakukan di kamar hotel atau vila dengan pemeran perempuan berkebaya merah viral di media sosial (medsos). Video itu tersebar lewat pesan WhatsApp.
Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Bali tengah melakukan penyelidikan terkait video seks viral tersebut. Namun polisi hingga kini belum menemukan lokasi pembuatan video tersebut.
"Kita masih melakukan penyelidikan, tapi belum tahu ini untuk posisinya, apakah ini di Bali apa di luar Bali," kata Kepala Sub Direktorat (Subdit) V Tindak Pidana (Tipid) Siber Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko kepada detikBali, Kamis (3/11/2022).
Menurut Nanang, video seks perempuan berkebaya merah itu sudah tersebar ke banyak orang. Pihaknya pun terus melakukan penyelidikan guna mengetahui locus delicti pembuatan video. Sebab, bisa saja video dibuat di luar Bali.
"Kita nyari lokasinya itu di mana, apakah itu di Jawa atau di Bali. Karena baju itu identik di Jawa juga seperti itu. Nggak harus di Bali," ungkapnya.
Jika sudah diketahui locus delicti pembuatan video tersebut, nantinya akan ditangani oleh pihak polda di daerah tersebut. Bila memang video dibuat di Pulau Dewata, penanganan dilakukan oleh pihaknya di Polda Bali.
"Ya (nanti kalau lokasi sudah ditemukan penanganannya dilakukan) secara locus delicti saja. Jadi sesuai dengan TKP-nya. Jadi pihak yang di lokasi di itulah polda yang menangani. Sesuai dengan tugas pokoknya TKP-nya. (Kalau) di Jawa ya (penanganannya) di Jawa," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain lokasi, orang yang pertama kali menyebarkan video tersebut juga belum diketahui. Menurut Nanang, cukup sulit melakukan penyelidikan penyebar pertama kali karena video sudah diteruskan hingga ke ratusan orang.
"Sudah agak susah itu untuk mencari penyebar pertama karena sudah banyak diteruskan. Sudah tangan ke 300 atau 400 orang. Itu yang agak susah," tuturnya.
Dalam video seks tersebut, si perempuan memakai kebaya merah dan si laki-laki hanya mengenakan handuk.
Kedua pemeran itu menutupi wajahnya dengan topeng. Dalam video, mereka melakukan hubungan badan yang diduga berdasarkan skenario seolah-olah terjadi antara karyawati dan tamu hotel.
(nor/hsa)
