Terduga teroris berinisial FD, yang ditangkap di Sumbermujur, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (6/9/2022), diketahui sempat tinggal di Bali.
Kabidhumas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, informasi penangkapan terduga teroris tersebut akan disampaikan Mabes Polri.
"Terkait dengan kasus teroris itu biasanya yang merilis Divisi Humas Mabes Polri. Dari Polda tidak akan menyampaikan, baik kronologis dan lain sebagainya," ungkap Satake.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan hanya akan menyampaikan upaya peningkatan pengawasan terhadap pengamanan situasi di Bali. Satake menambahkan, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Densus 88 di Bali.
"Kami akan menyampaikan tentang upaya-upaya peningkatan pengawasan kepada peningkatan pengamanan wilayah situasi di Bali. Jadi terkait dengan kejadian itu kami selalu koordinasi dengan Densus-88 Mabes Polri di wilayah Bali," tegasnya.
Usai penangkapan terduga teroris yang sempat tinggal di Bali tersebut, Polda Bali akan memperketat pengawasan di berbagai pintu masuk Pulau Dewata, baik di bandara maupun pelabuhan.
"Seperti biasa kita akan pengawasan di pelabuhan di bandara itu kita akan melakukan pengawasan. Ya setidaknya seperti itu," jelas mantan Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar) itu.
Diberitakan detikJatim, terduga teroris FD bersembunyi jauh dari pusat kota Lumajang, di sebuah desa di lereng gunung Semeru. Tim Densus 88 Mabes Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan diduga tempat persembunyian teroris itu.
"Ada tim dari Mabes Polri bergerak dan mengamankan satu orang," ujar Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan kepada detikJatim, Selasa (6/9/2022) petang.
Tim Densus 88 langsung mengamankan terduga teroris itu. Namun Kapolres Lumajang enggan membeberkan peran dan keterlibatan FD dalam jaringan teroris.
"Satu orang itu langsung dibawa ke Mabes Polri. Karena ini jaringan, biar Mabes Polri yang menjelaskan," ujar Dewa.
(irb/irb)