Aksi penjambretan sedang marak terjadi di wilayah hukum Polres Buleleng, Bali. Pasalnya hanya dalam sehari, terjadi 3 (tiga) peristiwa penjambretan.
Peristiwa penjambretan tersebut terjadi pada Senin, (25/4/2022), yang juga sempat menghebohkan jagat maya karena korban sempat mengunggah kejadian yang dialaminya di akun media sosial.
Diketahui ada tiga wanita yang mengaku telah dijambret, sementara seorang wanita lainnya nyaris menjadi korban penjambretan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian pertama terjadi di Desa Banyupoh Kecamatan Grokgak, Desa Patas Kecamatan Grokgak, Desa Banjarasem Kecamatan Grokgak dan Desa Celukan Bawang Kecamatan Grokgak.
Aksi perjambretan pertama kali terjadi di jalur Seririt-Gerokgak di Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, pada Senin 25 April 2022 sekitar pukul 13.15 WITA.
Korbannya Kadek Evi Novianti (20) warga Desa Lokapaksa. Pelaku mengambil barang korban berupa tas yang didalamnya berisi handphone realme seharga 1,8 juta serta uang tunai Rp 1 juta.
Kemudian kejadian kedua menimpa korban bernama Nur Asinah (42) warga Banjar Dinas Gondol, Desa Penyabangan, Gerokgak.
Korban dijambret pelaku tepat di depan Kantor Dinas Tamanan Pangan Holtikultura dan Perkebunan di Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk, Desa Banyupoh, Gerokgak, Sekitar pukul 16.30 WITA.
Barang yang hilang, tas kecil warna merah marun, uang tunai Rp 650 ribu serta KTP milik korban.
Sementara penjambretan ketiga terjadi di Jalan Raya Seririt Gilimanuk Desa Patas, Gerokgak, pada Senin 25 April 2022 sekitar pukul 19.30 WITA.
Korbannya bernama Kadek Dwi Oktaviana (27) warga Banjar Dinas Puncak Sari, Desa Gerokgak. Ia kehilangan barang berupa tas plastik warna biru yang berisi 1 set pakaian long dress, satu set celana panjang dan 1 cream wajah yang ditafsir kerugiannya mencapai Rp 350 ribu.
Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya membenarkan adanya laporan kasus penjambretan tersebut.
Menurutnya, pihak Polsek Seririt dan Polsek Gerokgak masih melakukan penyelidikan dan pendalaman.
"Dari beberapa informasi yang telah didapatkan, kini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan menggali keterangan dari masing-masing korban"ujarnya.
Sumarjaya menghimbau, bagi masyarakat yang mengalami peristiwa pidana agar langsung melapor ke pihak yang berwajib atau saat peristiwa agar berteriak minta pertolongan dan diusahakan mengingat wajah pelaku serta nomor polisi kendaraan yang digunakan pelaku.
(dpra/dpra)