Legenda Lala Bunte, Putri Cantik dan Bukit Misterius di Sumbawa

Legenda Lala Bunte, Putri Cantik dan Bukit Misterius di Sumbawa

Firga Raditya Pamungkas - detikBali
Selasa, 19 Agu 2025 10:17 WIB
Legenda Lala Bunte, Putri Cantik dan Bukit Misterius di Sumbawa. (AI)
Foto: Legenda Lala Bunte, Putri Cantik dan Bukit Misterius di Sumbawa. (AI)
Sumbawa -

Lala Bunte atau Lala Buntar adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Masyarakat Sumbawa secara turun-temurun mempercayai bahwa pernah ada putri cantik jelita yang bernama Lala Bunte, yang harus meregang nyawa untuk kabur dari pria-pria yang ingin meminangnya.

Masyarakat Sumbawa percaya bahwa sebuah bukit di Desa Pemasang, Kecamatan Plampang, Sumbawa Besar, yang di puncaknya terdapat tumpukan batu-batu adalah sebuah kuburan yang berisikan emas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat Sumbawa sangat ingin mencari emas yang diyakini bersemayam bersama sang putri di kuburannya. Konon, banyak orang yang berusaha mencari emas milik sang putri. Namun, ketika makam itu hendak digali, selalu terjadi kejanggalan yang menimpa para penggali.

Kisah ini melegenda hingga sekarang. Namun, bagaimana kisah tentang legenda Lala Bunte? Kenapa bukit tersebut dipercaya menyimpan banyak emas? Simak kisahnya berikut ini.

ADVERTISEMENT

Legenda Lala Bunte

Pada zaman dahulu, berdiri sebuah kerajaan di tanah Sumbawa. Kerajaan tersebut berada di Desa Pemasang, Kecamatan Plampang. Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Silang yang dipimpin oleh Raja Silang.

Sang raja memiliki seorang putri semata wayang yang dia sayangi bernama Lala Bunte. Tidak hanya bermodalkan status sebagai putri raja, Lala Bunte memiliki paras dan keterampilan yang memukau. Tak heran, seluruh pria dari berbagai daerah ingin meminangnya.

Akibat parasnya yang luar biasa, banyak pria berselisih untuk memperebutkan sang putri dan meminangnya. Melihat kegilaan pria-pria yang meminangnya, Lala Bunte memutuskan untuk kabur dari kerajaan dengan membawa beberapa harta bendanya. Keputusan sang putri tepat. Jika sang putri masih di kerajaan, maka pertumpahan darah akan segera terjadi.

Sang putri tidak sendiri. Dia bersama pengikutnya menjauh dari kerajaan. Di tengah perjalanan, sang putri berpikir bahwa selama dia terlihat, maka semua orang akan memperebutkannya. Dengan keputusan yang matang, Lala Bunte membangun bukit dari tanah dan batu sebagai tempat persembunyian.

Di puncak bukit, dibuat sebuah lubang untuk bernapas dan memasukkan makanan yang diberikan dari kerajaan. Lala Bunte memerintahkan salah satu pengikutnya untuk berjaga dan menyalurkan makanan dari kerajaan ke dalam bukit.

Setelah satu bulan, Lala Bunte tidak pernah muncul dan diduga meninggal dunia. Puncak bukit tersebut kemudian ditutup lubangnya dan dijadikan pemakaman. Dengan begitu, terkuburlah sang putri dan para pengikut setianya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads