
5 Fungsi lawas, Puisi Tradisional Masyarakat Sumbawa NTB
Lawas, puisi tradisional Sumbawa, berfungsi sebagai penanda waktu, pendidikan, identitas, dakwah, dan hiburan. Temukan nilai budaya yang kaya di dalamnya.
Lawas, puisi tradisional Sumbawa, berfungsi sebagai penanda waktu, pendidikan, identitas, dakwah, dan hiburan. Temukan nilai budaya yang kaya di dalamnya.
Di Kabupaten Bima, tradisi Ntumbu Tuta, adu kepala yang berakar dari sejarah, dilestarikan sebagai simbol budaya dan identitas masyarakat.
Tradisi Malala di Sumbawa adalah ritual pembuatan minyak tradisional yang dilestarikan Tau Samawa. Minyak ini memiliki banyak manfaat kesehatan dan spiritual.
Tradisi Teka Ra Ne'e di Bima, adalah gotong royong unik dalam hajatan. Masyarakat saling membantu dan membawa kebutuhan, melestarikan budaya dan silaturahmi.
Tari Suling Dewa di Lombok adalah ritual tradisional untuk memohon hujan, melibatkan penari dan sesaji, mencerminkan hubungan masyarakat dengan alam dan Tuhan.
Sepuluh rider MotoGP berjoget Tabola-Bale di parade Mataram, NTB. Raul Fernandez jadi sorotan, sementara Pecco dan Morbidelli tampak kaku.
Sumbawa, NTB, kaya akan budaya dan kuliner. Tradisi Mangan Barema merayakan panen dengan hidangan Rambarang, berkuah santan, ikan asin, dan rebung.
Mpaa Sila, seni beladiri tradisional dari Bima dan Dompu, menggabungkan permainan dan pertunjukan. Temukan sejarah, makna, dan cara pertunjukannya di sini.
Pulau Sumbawa kaya akan budaya, termasuk Tari Sere dari Kesultanan Bima. Tarian ini melambangkan keberanian dan kehormatan masyarakat Mbojo.
Sukarara dikenal sebagai sentra kerajinan tenun tradisional di Lombok. Sejarah tenun ikat Sukarara berkaitan dengan kedatangan masyarakat Sasak pada abad ke-17.