"Komunitas Seni Sundaram mewakili Gianyar bukan hanya dengan keterampilan teknis, tetapi juga dengan spirit dan jiwa seni yang kuat. Ini menjadi bukti bahwa generasi muda Gianyar tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga warisan budaya," ujar Cok Trisnu dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).
Hal tersebut disampaikannya pada acara Lomba Gong Kebyar Dewasa dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Kamis (10/7) malam.
Tampil sebagai Duta Kabupaten Gianyar, Komunitas Seni Sundaram mengawali penampilan dengan membawakan Tabuh Nem Lelambatan "Cepaka Puyung" yang terinspirasi dari keberadaan pohon cempaka. Bukan sekadar flora biasa, pohon cempaka ini memiliki keunikan, yakni batangnya kosong di bagian tengah, namun tumbuh rimbun dan tetap berbunga harum sepanjang musim.
Pohon ini juga dipercaya sebagai simbol kehidupan dan keabadian, sekaligus menjadi media penghubung antara alam nyata dan roh-roh leluhur. Keberadaannya pun kerap dianggap memiliki kekuatan magis yang menyucikan serta menenangkan lingkungan sekitar.
Penampilan pun dilanjutkan dengan Tari Kreasi "Kebyar Dangklung", yang terinspirasi dari kesenian angklung kocok di Banjar Kutuh, Desa Sayan. Kesenian ini juga merupakan warisan budaya yang telah hidup sejak tahun 1930-an berkat pengaruh seorang seniman asing asal Amerika bernama Collin McPhee.
Tarian ini merepresentasikan gairah kawula muda dalam mempertahankan dan merayakan kekayaan budaya. Gerak-gerak dinamis yang energik dikolaborasikan dengan permainan angklung kocok, menciptakan jalinan ekspresi yang harmonis dan penuh vibrasi.
Selanjutnya, penampilan pun ditutup dengan Fragmentari 'Tuan Sayan'. Tarian ini terinspirasi dari peristiwa lintas bangsa yang mengukir sejarah seni pertunjukan yang tak terlupakan terjadi di Banjar Kutuh, Desa Sayan, Ubud.
Penampilan Duta Kabupaten Gianyar pun mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak. Hal ini terlihat dari banyaknya penonton yang memadati Panggung Terbuka Ardha Candra. Penampilan mereka pun disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun bersama jajaran.
Cok Trisnu mengungkapkan kehadiran duta Gianyar tidak hanya membawa nuansa kultural yang kuat, tetapi juga menunjukkan komitmen daerah dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali.
Dengan penampilan ini, Komunitas Seni Sundaram tidak hanya mengharumkan nama Gianyar, tetapi juga memperkuat eksistensi seni tradisi di tengah generasi muda masa kini.
"Tentu kedepannya kita berharap, duta-duta Kabupaten Gianyar yang akan datang lebih kreatif dan inovatif sehingga bisa memberikan suguhan yang menarik dan memukau masyarakat," tutupnya.
(anl/ega)