.webp)
Festival Ogoh-ogoh saat malam pengerupukan dipusatkan di Patung Catur Muka, Denpasar, Jumat (28/3/2025). Warga lokal dan turis asing antusias menunggu ogoh-ogoh sejak sore.
Pantauan detikBali, ribuan warga sudah terlihat memenuhi trotoar jalan di radius 1 kilometer (km) dari Patung Catur Muka. Puluhan pedagang asongan di pinggir jalan juga ramai menjajakan dagangannya. Terlihat, satu ogoh-ogoh besar sudah terpajang di persimpangan Jalan Hasanuddin dan Jalan Udayana.
Tak hanya warga lokal Denpasar atau daerah lain di Bali. Juga terlihat puluhan turis asing, yang membaur bersama warga Denpasar lain duduk di trotoar, ingin menonton aksi para pemuda banjar mengarak Ogoh-ogoh mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dari China. Ini pertama kali kami nonton ogoh-ogoh," kata Qianqian, turis asing asal China, yang sudah sekitar satu jam duduk di trotoar depan kantor Wali Kota Denpasar menunggu ogoh-ogoh lewat.
Qianqian mengaku tertarik melihat seperti apa aksi ogoh-ogoh. Dia mengaku belum pernah mengetahui informasi apapun soal ogoh-ogoh.
"Saya sebenarnya hanya lewat saja. Saya tidak tahu apa-apa soal ogoh-ogoh," kata Qianqian.
Tak hanya Qianqian. Nanda Rahmat (24), warga Badung, juga mengaku antusias ingin melihat ogoh-ogoh karya sekaa teruna banjar-banjar di Denpasar.
"Saya mau lihat semua ogoh-ogoh. Sudah sejak jam setengah lima saya nunggu di sini," kata Rahmat.
Rahmat mengaku biasa nonton ogoh-ogoh di sekitaran Canggu, Kabupaten Badung. Namun, kali ini, dia ingin menyaksikan karya ogoh-ogoh yang berbeda.
"Ya ingin saja ke sini nonton ogoh-ogoh. Cari suasana berbeda saja," tandas Rahmat.
(hsa/hsa)
