Arus lalu lintas (lalin) di Jalan Raya Tuban, Kuta, dan jalan lain yang mengarah ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan dialihkan. Pengalihan efektif akan dimulai saat malam pengerupukan.
"Ada rekayasa lalu lintas pawai ogoh-ogoh di Jalan Raya Tuban," kata Kasat Lantas Polresta Denpasar, AKP Yusuf Dwi Atmojo, dihubungi detikBali, Jumat (28/3/2025)
Pantauan detikBali di Jalan Raya Tuban pada pukul 16.00 Wita sudah mulai disekat melintang dengan tiga pembatas papan besi. Sehingga, arus lalin kendaraan dari Jalan Raya Kuta dibelokkan ke Jalan Kediri.
Suasana di Jalan Raya Tuban juga terlihat sudah lengang. Namun, belum ada satu pun polisi yang berjaga. Karenanya, beberapa motor dan warga sekitar terlihat melintas atau lalu lalang berjalan kaki di Jalan Raya Tuban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf mengatakan pengalihan arus lalin dilakukan untuk mensterilkan sepanjang Jalan Raya Tuban. Arus lalin kendaraan dari Bandara Ngurah Rai dialihkan ke utara menuju bundaran Pos Polisi Tahura, ke Tol Bali Mandara, dan ke Jalan Bypass Ngurah Rai.
Kemudian, arus lalin kendaraan dari simpang Baruna dan simpang Hotel Harris akan dibelokkan ke utara, salah satunya, ke Jalan Raya Kuta. Saat Jalan Raya Tuban disterilkan, akan ada pengaturan lalu lintas di jalanan itu, sebagai antisipasi kemacetan.
"Simpang Tahura, simpang Satria Kartika, dan simpang Baruna akan dilakukan pengaturan antisipasi dampak pengalihan," kata Yusuf.
Dia mengatakan ratusan personel sudah dikerahkan untuk mengatur arus lalin di Denpasar dan Badung selatan. Di Denpasar, pengaturan arus lalin akan fokus untuk mengamankan malam pengerupukan di Patung Catur Muka, Puputan.
"Menurut kami masyarakat Bali pasti hampir sudah mengetahui tentang kegiatan pawai ogoh-ogoh ini. Sehingga memudahkan kami dari kepolisian (mengatur arus lalin)," tandas Yusuf.
(hsa/hsa)