Tradisi Nyongkolan di Lombok, Prosesi Pernikahan Unik Adat Sasak

Tradisi Nyongkolan di Lombok, Prosesi Pernikahan Unik Adat Sasak

Husna Putri Maharani - detikBali
Kamis, 27 Jun 2024 13:46 WIB
Tradisi pernikahan khas Suku Sasak
Tradisi nyongkolan. Foto: Ahmad Masaul Khoiri
Mataram -

Pulau Lombok memiliki ritual keagamaan yang menarik, yakni nyongkolan. Nyongkolan adalah tradisi adat Sasak di mana pasangan pengantin diarak bersama-sama layaknya seorang raja menuju rumah sang pengantin wanita.

Arak-arakan ini dimeriahkan dengan berbagai alat musik tradisional dan kesenian khas suku Sasak. Bagaimana sejarah dan prosesi dari tradisi Nyongkolan di Lombok? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Sejarah Nyongkolan

Tradisi pernikahan khas Suku SasakTradisi pernikahan khas Suku Sasak Foto: Ahmad Masaul Khoiri

Tradisi Nyongkolan telah ada sejak zaman kerajaan di Pulau Lombok. Tradisi ini dibuat guna memberitahu masyarakat sekitar bahwa kedua pasangan pengantin telah resmi menikah dan terhindar dari fitnah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tradisi ini, kedua pengantin dianggap seperti seorang raja beserta permaisuri yang didampingi oleh pengawal dan dayang-dayang istana. Mereka membawa hantaran berupa hasil kebun, sayuran, atau buah-buahan yang dibagikan kepada penonton, kerabat, dan tetangga dari mempelai perempuan dalam pernikahan suku Sasak di Lombok.

Prosesi Nyongkolan

Tradisi pernikahan khas Suku SasakTradisi pernikahan khas Suku Sasak Foto: Ahmad Masaul Khoiri

Pada awalnya, seorang lelaki membawa wanita tersebut ke rumah keluarganya tanpa diketahui oleh keluarga sang wanita. Wanita tinggal di sana selama beberapa hari, membuatnya terlihat seperti kawin lari.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, prosesi pernikahan dimulai dengan kedua mempelai dihias sesuai adat Sasak di tempat yang biasanya adalah rumah sepupu atau keluarga laki-laki. Kemudian, pihak laki-laki menjemput wanita untuk pergi ke Masjid untuk resepsi pernikahan menurut Syariat.

Selama perjalanan ke masjid, mereka diiringi oleh barisan pemuda-pemudi Sasak yang mengenakan pakaian adat, seringkali disertai dengan dentuman gendang beleq. Seiring dengan perkembangan zaman, iring-iringan tersebut tidak hanya menggunakan gendang beleq tetapi juga iringan musik modern seperti kecimol, yang menggunakan alat-alat seperti tape dan speaker.

Keunikan Tradisi Nyongkolan

Tradisi pernikahan Suku SasakTradisi pernikahan Suku Sasak Foto: Ahmad Masaul Khoiri

Dalam upacara Nyongkolan, pengantin dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat baik dari dalam desa maupun luar desa. Hal ini terjadi karena masyarakat luar mengetahui bahwa akan dilaksanakan upacara Nyongkolan dari mulut ke mulut.

Dari informasi tersebut, masyarakat berbondong-bondong menyaksikan upacara Nyongkolan. Mereka sangat menikmati semua pertunjukan yang ada, dari suara musik kecimol hingga jogetan dari para penari yang mengiringi pengantin.

Selain itu, barisan pemuda dan pemudi Sasak yang berjejer di belakang pengantin menggunakan pakaian adat Sasak semakin menambah keunikan dari tradisi Nyongkolan ini.

Demikian penjelasan mengenai tradisi Nyongkolan di Pulau Lombok. Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk Anda yang penasaran dengan tradisi adat Sasak.


Artikel ini ditulis oleh Husna Putri Maharani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads