Ritual Ngayu-ayu dilakukan oleh masyarakat Sasak, Desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ritual Ngayu-ayu merupakan sebuah ritual adat yang dilaksanakan sebagai harapan masyarakat untuk dapat terhindar dari segala macam penyakit.
Ritual Ngayu-ayu ini menjadi suatu wadah untuk menjaga keseimbangan alam di sekitarnya. Ritual ini telah ada jauh dibentuk oleh nenek moyang Sembalun.
Berikut detikBali informasikan sejarah, alat dan bahan ritual, dan tahap pelaksanaan Ritual Ngayu-ayu yang dirangkum dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Ritual Ngayu-Ayu
![]() |
Ritual adat Ngayu-ayu diadakan setiap tiga tahun sekali dan telah berlangsung secara turun-temurun selama lebih dari 600 tahun. Ritual Ngayu-ayu adalah ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena memberikan kelimpahan hasil pertanian, melindungi mereka dari bencana, serta diharapkan menjauhkan masyarakat dari penyakit-penyakit yang sering dialami oleh penduduk setempat pada masa lalu.
Proses ritual adat Ngayu-ayu berlangsung selama dua hari. Di hari pertama, pengumpulan air dari tujuh sumber mata air yang mengalir yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sembalun.
Air tersebut didiamkan selama satu malam di rumah-rumah ketua adat. Keesokan harinya dikumpulkan menjadi satu di makam adat yang terletak di sebelah barat Lapangan Sembalun Bumbung.
Alat dan Bahan Ritual Ngayu-ayu
![]() |
Pelaksanaan upacara Ngayu-ayu berlangsung di sebuah lapangan luas di wilayah Sembalun Bumbung dan dipimpin oleh ulama dan pemangku adat setempat. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tamu undangan, termasuk raja, sultan, dan ratu dari beberapa daerah di dalam maupun di luar negeri.
Selain peserta upacara, persiapan alat dan bahan dalam upacara ini juga sangat penting dan harus dilakukan dengan cermat. Berikut adalah hal-hal yang perlu disiapkan dalam upacara Ngayu-ayu:
1. Kerbau hitam yang harus memenuhi kriteria tanpa cacat fisik dan belum pernah kawin. Kerbau tersebut akan disembelih, dengan penyembelihannya hanya boleh dilakukan oleh laki-laki.
Setelah kepala kerbau diputus dari badannya dan dipancung tiga kali, kepala kerbau ditanam di ujung desa menghadap barat daya sebagai simbol perlindungan Desa Sembalun. Sisa dagingnya kemudian diolah tanpa minyak dan dimakan bersama-sama.
2. Ayam betina hitam dan ayam jantan putih yang harus memenuhi kriteria tanpa cacat fisik. Ayam-ayam tersebut akan dipanggang untuk keperluan upacara.
3. Beras ketan yang digoreng.
4. Beras merah yang diolah menjadi dodol dan jajanan lainnya, sering dibentuk menyerupai alat pertanian yang merupakan simbolisasi tujuan upacara. Beras merah ini hanya boleh dimasak oleh remaja perempuan yang belum menstruasi atau wanita yang telah menopause.
5. Sekitar 330 buah ketupat.
6. Daun sirih, buah pinang, bunga kemenyan, gula, kelapa, dan perlengkapan lainnya yang diperlukan pada setiap tahapan upacara.
Selain bahan-bahan tersebut, beberapa alat yang digunakan meliputi ceret, kendi, kain tenun khas Sembalun, dulang atau nampan untuk penyajian makanan persembahan, penginang (tempat sirih pinang), tikar, dan payung.
Tahap Pelaksanaan Ritual Ngayu-ayu
![]() |
Tahapan tradisi Ngayu-ayu adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Awal
Persiapan dimulai dengan pemilihan tanggal yang tepat untuk pelaksanaan upacara ini, yang biasanya berlangsung setiap tiga tahun sekali. Masyarakat setempat mulai mengumpulkan dan menyiapkan semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk upacara.
2. Penghormatan kepada Ulama dan Pemangku Adat
Upacara dimulai dengan penghormatan kepada ulama dan pemangku adat setempat yang memimpin upacara. Masyarakat juga memberikan penghormatan kepada tamu undangan, raja, sultan, dan ratu yang hadir.
3. Ritual Penyembelihan Kerbau
Kerbau hitam yang telah dipersiapkan kemudian disembelih dengan cara yang khusus, dan penyembelihannya hanya boleh dilakukan oleh laki-laki. Setelah kepala kerbau dipisahkan dari badannya dan dipancung tiga kali, kepala kerbau tersebut ditanam di ujung desa menghadap barat daya sebagai simbol perlindungan bagi Desa Sembalun.
4. Persiapan Makanan dan Minuman
Ayam betina hitam dan ayam jantan putih yang telah dipersiapkan akan dipanggang untuk dihidangkan pada upacara. Bahan-bahan lain seperti beras ketan yang digoreng, beras merah yang diolah menjadi dodol dan jajanan, dan sejumlah ketupat juga disiapkan.
5. Pelaksanaan Upacara
Selama upacara, bahan-bahan dan perlengkapan khusus digunakan, termasuk daun sirih, buah pinang, bunga kemenyan, gula, kelapa, dan lainnya. Alat-alat seperti ceret, kendi, kain tenun khas Sembalun, dulang atau nampan untuk penyajian makanan persembahan, penginang (tempat sirih pinang), tikar, dan payung juga digunakan dalam berbagai tahapan upacara.
6. Berdoa dan Memberi Penghormatan
Selama upacara, doa-doa khusus dinyanyikan dan diucapkan untuk memohon kelimpahan hasil bumi, perlindungan dari bencana, dan kesejahteraan masyarakat. Seluruh peserta upacara memberikan penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan leluhur mereka.
7. Makan Bersama
Setelah semua tahapan upacara selesai, masyarakat berkumpul untuk makan bersama dengan makanan yang telah dipersiapkan, termasuk daging kerbau, ayam panggang, dan hidangan lainnya. Ini juga menjadi saat untuk berbagi kebersamaan dan merayakan kesuksesan upacara Ngayu-ayu.
![]() |
Artikel ini ditulis oleh Muhammad Rivaldo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)