10 Tarian Daerah NTT, Bermakna Menyambut Tamu hingga Tarian Perang

10 Tarian Daerah NTT, Bermakna Menyambut Tamu hingga Tarian Perang

Rio Raga Sakti - detikBali
Kamis, 25 Apr 2024 16:11 WIB
Tarian Maekat di NTT
Tarian khas NTT. Foto: (Honing Alvianto Bana/d'Traveler)
Kupang -

Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki aneka ragam seni tari tradisional. Setiap tari daerah di NTT memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dengan daerah lain di Indonesia.

Setiap gerakan tarian memiliki makna dan filosofi yang mendalam dan mencerminkan nilai-nilai tradisi masyarakat NTT. Berikut 10 tari tradisional di NTT lengkap dengan sejarah dan makna.

1. Tari Cerana

Tari cerana berasal dari wilayah Kupang dan sekitarnya. Tari cerana dibawakan sebagai tarian penyambutan kepada tamu atau persembahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tari cerana memiliki makna sebagai bentuk penerimaan masyarakat ke tamu begitu juga sebaliknya. Tarian ini identik dengan membawa sirih dan pinang di wadah yang berfungsi sebagai simbol penerimaan.

Para penari akan menari dengan lemah lembut sambil membawa sirih dan pinang. Sirih dan pinang tersebut akan diberikan kepada tamu sebagai simbol penerimaan masyarakat.

ADVERTISEMENT

Kemudian tamu yang datang akan mengunyah sirih dan pinang yang diberikan sebagai bentuk saling menyambut dengan baik.

[Gambas:Instagram]

2. Tari Caci

Tari caci merupakan sebuah tarian perang yang berasal dari Flores, Kabupaten Manggarai. Kata "Caci" diambil dari "Ca" yang berarti satu dan "Ci" berarti uji, atau bisa diartikan sebagai uji ketangkasan.

Tarian ini biasanya digelar ketika upacara adat besar atau dipentaskan untuk menyambut tamu penting. Namun, dahulu tarian ini digunakan sebagai sarana pembuktian untuk mencari siapa yang benar dan salah.

Tari caci dilakukan dengan cara memukul cambuk ke arah kelompok lawan secara bergantian. Alat yang digunakan ketika pementasan adalah cambuk yang dibuat dari batang janur kuning, perisai, dan penutup kepala.

[Gambas:Instagram]

3. Tari Danding

Tari danding merupakan tarian yang berasal dari daerah Kabupaten Manggarai. Tarian ini merupakan sebuah tarian pergaulan yang dilakukan oleh masyarakat Manggarai.

Tari danding berbentuk nyanyian dan tarian yang memiliki ritme pantun atau tanya jawab. Tarian ini dinyanyikan secara berkelompok oleh laki-laki dan perempuan yang bergerak mengitari lingkaran. Di tengah-tengah lingkaran terdapat pemimpin yang mengatur irama gerakan bernama Danding.

[Gambas:Youtube]

4. Tari Kebalai

Tari kebalai merupakan tarian yang berasal dari Pulau Rote Ndao. Nama "Kebalai" diambil dari bahasa Kupang "kebak" dan "ea". Masyarakat sekitar biasanya melakukan tarian ini secara bersama-sama sebagai hiburan.

Dahulu, tari kebalai berfungsi sebagai hiburan kepada keluarga atau warga desa yang terkena musibah kematian. Setelah proses pemakaman selesai, para kerabat atau warga akan berkumpul dan menarikan tari kebalai.

[Gambas:Youtube]

5. Tari Kataga

Tari kataga merupakan tarian yang berasal dari wilayah NTT. Kata "Kataga" dalam bahasa Anakalang berasal dari kata "Taga" yang berarti potong/pancung. Kata Taga mendapat imbuhan "Ka" menjadi Kataga yang berarti memotong/memancung.

Tari kataga adalah sebuah tarian yang menggambarkan bagaimana memotong/memancung kepala musuh dalam suatu perang tanding antar suku. Sehingga bisa diartikan bahwa makna dari tarian/gerakan dari tari kataga ini adalah sebagai simbol keberanian pada masa perang.

Tari kataga berjumlah 8 orang laki-laki yang gagah. Gerakan tarian ini bagaikan sedang berperang, seperti mengayunkan pedang atau perisai.

[Gambas:Youtube]

6. Tari Likurai

Tari likurai merupakan tarian daerah yang berasal dari NTT. Likurai berasal dari dua kata "Haliku" yang berarti mengawasi dan "Rai" yang berarti tanah/bumi. Bisa diartikan bahwa likurai merupakan sebuah bentuk menjaga atau melindungi tanah kelahiran.

Tarian likurai dipentaskan untuk menyambut kunjungan seorang pahlawan atau tokoh masyarakat yang terhormat. Tarian ini memiliki makna untuk saling menghormati antar sesama terutama kepada para sesepuh yang sudah berjuang demi tanah air.

Jumlah penari tari likurai berjumlah 10-20 untuk wanita, sedangkan pria 2-4. Gerakan tarian ini mengikuti tabuhan tambur secara dinamis akan tetapi tetap menjaga tempo. Badan para penari juga ikut meliuk seiring tabuhan tambur

[Gambas:Youtube]

7. Tari Maekat

Tari Maekat merupakan tarian daerah yang berasal dari wilayah Pulau Timor. Tarian ini sebenarnya merupakan tarian yang terinspirasi dari kemenangan dalam perang. Tarian maekat menggambarkan dua kelompok yang sedang berperang dan melakukan perlawananan satu sama lain.

Gerakan tarian ini dipentaskan dalam berkelompok dengan syarat jumlah penari harus genap, bisa terdiri dari dua orang laki-laki atau lebih yang saling berhadapan. Para penari yang pentas menirukan gerakan burung elang atau bisa disebut gerak Kolteme dan gerak Kolisu.

[Gambas:Youtube]


8. Tari Rangkuk Alu

Tarian rangkuk alu berasal dari Flores, pada awalnya tarian ini merupakan sebuah permainan tradisional masyarakat setempat saja. Permainan ini menggunakan bambu yang disusun dan dimainkan dengan cara diayunkan seperti menjepit oleh beberapa orang pemain.

Dahulu, tarian ini sering dipentaskan pada saat setelah panen raya dan pada saat bulan purnama. Gerakan para penari dan pemain kemudian dipadukan dengan irama musik serta lagu daerah sehingga menghasilkan karya seni tari rangkuk alu.

[Gambas:Youtube]

9. Tari Lego-Lego

Tari lego-lego merupakan tarian tradisional dari suku Abui. Tarian ini biasa digunakan untuk menyambut pasukan perang yang pulang membawa kemenangan. Tari lego-lego menggambarkan kekuatan dan persatuan masyarakat suku Abui. Namun, sekarang pementasan tarian ini juga bisa digunakan ketika ada beberapa acara desa, seperti acara pesta pernikahan, pesta panen, atau menyambut tamu.

Tari lego-lego dimainkan lebih dari 50 orang yang menggunakan alat musik tambur, moko, dan gong serta diiringi dengan lagu-lagu pengiring sesuai dengan jenis acara yang diadakan. Gerakan tari ini dilakukan dengan cara bergandengan tangan melingkari 3 batu yang disusun.

Tarian ini dipentaskan dari malam hingga pagi hari sambil minum minuman beralkohol dan sirih pinang yang dilambangkan sebagai lambang persaudaraan.

[Gambas:Youtube]



10. Tari Tiba Meka

Tarian tiba meka merupakan tarian yang berasal dari wilayah Manggarai. Tradisi tarian ini diwariskan para leluhur orang Manggarai sebagai bentuk penghormatan kepada tamu yang dianggap penting.

Tarian ini awalnya ditujukan untuk menyambut kedatangan para pemuka agama Katolik di Flores. Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini juga mulai dipentaskan untuk menyambut kunjungan tamu penting lainnya.

Tarian ini mempunyai makna sebagai menyambut atau menerima kehadiran seseorang.

Selain tarian-tarian yang disebutkan di atas, masih banyak lagi ragam tari tradisional NTT yang tak kalah menarik.

[Gambas:Youtube]



Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads