Aneka Lomba Ogoh-Ogoh

Liputan Khusus Ogoh-Ogoh

Aneka Lomba Ogoh-Ogoh

Ni Made Lastri Karsiani Putri, Agus Eka, Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Senin, 11 Mar 2024 08:55 WIB
Parade ogoh-ogoh terbaik karya sekaa teruna dari empat kecamatan di Kota Denpasar mengikuti parade dalam pembukaan Kasanga Fest 2024 di kawasan Catur Muka, Denpasar, Jumat (1/3/2024). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Parade ogoh-ogoh terbaik karya sekaa teruna dari empat kecamatan di Kota Denpasar mengikuti parade dalam pembukaan Kasanga Festival 2024 di kawasan Catur Muka, Denpasar, Jumat (1/3/2024). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali
Denpasar -

Tabuhan baleganjur bertalu-talu saat puluhan pemuda bertelanjang dada mengangkat ogoh-ogoh raksasa bertubuh gempal dengan wajah buruk rupa di kawasan Catur Muka, Denpasar, Sabtu (2/3/2024). Raksasa jelek dengan gigi tak beraturan itu tampak murka saat tubuhnya terlilit akar yang dikendalikan oleh empat sosok bertaring tajam.

Gerakan kaki para laki-laki atau juru tegen ogoh-ogoh bertajuk 'Samaya Baya' itu terlihat kompak. Sesekali mereka bersorak. Sejumlah pemudi mengiringi sembari membawa obor. Panji-panji turut dikibarkan saat ogoh-ogoh karya Sekaa Teruna (ST) atau kelompok pemuda Canti Graha, Banjar Tengah Sesetan, itu pentas dalam helatan Kasanga Festival 2024.

Parade ogoh-ogoh yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar itu berlangsung sepekan sebelum Hari Raya Nyepi. Selain ogoh-ogoh karya ST Canti Graha, parade tersebut juga diikuti oleh 11 ogoh-ogoh terbaik lainnya dari perwakilan empat kecamatan se-Kota Denpasar.

Kasanga Festival 2024 merupakan salah satu lomba ogoh-ogoh yang digelar oleh Pemkot Denpasar. Acara tersebut berlangsung di Lapangan Puputan Badung pada 1-3 Maret lalu.

Ribuan orang tumpah ruah saat pembukaan Kasanga Festival pada Jumat (1/3/2024). Mereka berdesakan menyaksikan beragam ogoh-ogoh diarak meski gerimis.

Selain, menunjukkan belasan ogoh-ogoh berukuran jumbo, pengunjung Kasanga Festival 2024 juga bisa menyaksikan sejumlah ogoh-ogoh berukuran mini karya sejumlah seniman di Lapangan Puputan Badung.

Salah satu yang ditampilkan adalah ogoh-ogoh bertema 'Supat Kalakuta'. Ogoh-ogoh yang bertinggi sekitar 50 sentimeter itu menampilkan dua karakter yakni manusia dan bhuta raksasa berwarna biru.

Ogoh-ogoh itu menceritakan kemarahan Dewa Baruna lantaran manusia mencemari segara. Supat Kalakuta adalah hukuman dari Dewa Baruna yang melebur Kalakuta menjadi wabah antu prana atau penyakit mematikan.

Ogoh-ogoh bertema Samaya Baya karya ST Canti Graha Banjar Tengah Sesetan yang meraih juara I Kasanga Festival 2024 di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, Minggu (3/3/2024) malam.Ogoh-ogoh bertema 'Samaya Baya' karya ST Canti Graha Banjar Tengah Sesetan yang meraih juara I Kasanga Festival 2024 di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, Minggu (3/3/2024) malam. Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali

Ogoh-ogoh karya ST Canti Graha bertema 'Samaya Baya' meraih juara 1 Kasanga Festival 2024. Ogoh-ogoh tersebut mengalahkan 11 ogoh-ogoh lainnya dari empat kecamatan di Denpasar.

Pemkot Denpasar memberikan hadiah Rp 50 juta untuk ST Canti Graha. Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara berpendapat anak muda memiliki banyak kreativitas menciptakan ogoh-ogoh yang merupakan bagian dari tradisi Bali dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Instalasi seperti patung itu mengangkat beragam tema isu sosial atau lingkungan.

Jaya Negara berpendapat kisah pewayangan tidak lepas pada aspek estetika dan keindahan desainnya. Dia berharap Kasanga Festival dapat menjadi wadah dalam menuangkan kreativitas ogoh-ogoh para yowana Denpasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah daerah (Pemda) mana lagi yang menyelenggarakan lomba ogoh-ogoh? Baca selengkapnya di sini.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan segendang sepenarian. Dinas Kebudayaan Tabanan juga menggelar lomba ogoh-ogoh pada tahun ini.
Juara pertama lomba ogoh-ogoh bertajuk 'Festival Ogoh-Ogoh Singasana 2024' itu diraih oleh ST Eka Dharma Panca Kerti, Desa Subamia. Kelompok pemuda itu mengangkat 'Aji Cakragni'.

Ogoh-ogoh tersebut menampilkan dua karakter, yakni manusia dan sosok raksasa yang seolah sedang menyemburkan api. Uniknya, sosok raksasa dalam karya ini seperti memancarkan api lantaran menyala merah saat gelap.

Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, I Made Yudiana, menjelaskan ogoh-ogoh Aji Cakragni meraih 243,75 poin. Ogoh-ogoh itu mengalahkan ogoh-ogoh lain yang dibuat oleh ST Eka Satunggaling Adnyana, Banjar Gerobak Gede, Desa Delod Peken, (241 poin) dan ogoh-ogoh karya ST Sandhi Taruna, Banjar Tuakilang Baleran, Desa Denbatas, (240 poin).

Yudiana mengatakan Festival Ogoh-Ogoh Singasana 2024 diikuti oleh 12 sekaa teruna se-Kecamatan Tabanan. Belasan ogoh-ogoh tersebut diarak dalam parade yang berlangsung pada Sabtu (24/2/2024).

Para pemenang mendapat hadiah berupa uang tunai.Juara 1 mendapat hadiah Rp 10 juta, juara 2 (Rp 7,5 juta), dan juara 3 (Rp 5 juta). "Sedangkan masing-masing pemenang kategori terfavorit, terunik, dan terkreaktif mendapat Rp 5 juta," imbuh Yudiana.

Ogoh-ogoh bertema 'Aji Cakragni' karya ST Eka Dharma Panca Kerti, Desa Subamia, Tabanan, Bali.Ogoh-ogoh bertema 'Aji Cakragni' karya ST Eka Dharma Panca Kerti, Desa Subamia, Tabanan, Bali. Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali

Pemkab Badung juga menggelar lomba ogoh-ogoh. Dinas Kebudayaan Badung menilai ratusan ogoh-ogoh dari tujuh zonasi di Gumi Keris, sebutan Badung. Juri memilih tiga terbaik di masing-masing zona untuk dinilai kembali di tingkat kabupaten.

"Dicari enam juara," papar Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gede Eka Sudarwitha, Minggu (18/2/2024).

Ogoh-ogoh yang ikut lomba tersebut akan dinilai oleh praktisi, seniman, budayawan, tokoh desa adat, hingga akademikus yang berkompeten di bidang seni. Aspek yang dinilai meliputi konsep atau ide yang diangkat, penyusunan sinopsis, anatomi, khususnya karakteristik wajah, keserasian hingga inovasi sekaa teruna.

Adapun, juara 1 lomba ogoh-ogoh se-Badung akan mendapatkan hadiah Rp 50 juta yang akan diumumkan setelah Hari Raya Nyepi. "Juara 2 mendapat Rp 45 juta dan juara 3 hadiahnya Rp 40 juta," ujar Gede Eka.

Lain halnya dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Tak ada lomba ogoh-ogoh pada tahun ini.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali, I Gede Arya, mengatakan lomba ogoh-ogoh tak digelar lantaran bersamaan dengan Pemilu 2024. Dinas khawatir bisa timbul konflik jika lomba tersebut digelar.

"Apalagi, lomba seni itu kan agak (penilaiannya) subjektif," papar Arya. Padahal, pada tahun lalu, Pemprov Bali menggelar lomba ogoh-ogoh se-Bali untuk menyambut Nyepi dengan anggaran Rp 3 miliar.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Menteri ATR Nusron Bicara Pulau di Bali Dikuasai WNA: Ini Akan Kita Tertibkan"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/gsp)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikbali

Hide Ads