Perayaan Nyepi di Bali, Ini Pantangan dan Hal-hal yang Boleh Dilakukan

Perayaan Nyepi di Bali, Ini Pantangan dan Hal-hal yang Boleh Dilakukan

Ni Wayan Santi Ariani - detikBali
Selasa, 05 Mar 2024 22:44 WIB
Parade ogoh-ogoh di Tabanan, Bali dalam rangka menyambut Nyepi 2024.
Ilustrasi ogoh-ogoh di Tabanan. Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali
Denpasar -

Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 jatuh pada Senin (11/3/2024) ini tampaknya akan membawa sejumlah hal-hal menarik dalam perayaannya. Selain karena rangkaian perayaannya yang unik mulai dari festival ogoh-ogoh hingga penghentian aktivitas saat hari H Nyepi, pada tahun ini Nyepi juga diperkirakan bertepatan dengan hari pertama Ramadhan 1445 Hijriyah.

Untuk itu, terdapat peraturan yang wajib dipatuhi ketika perayaan Nyepi di Bali. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan Hari Suci Nyepi dapat berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai makna tujuannya.

Lantas apa saja pantangan ketika Nyepi di Bali? Selain itu, apa hal-hal yang dapat dilakukan ketika Nyepi? Simak penjelasannya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantangan Ketika Nyepi di Bali

Dilansir dari laman Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI dan JDIH Pemerintah Provinsi Bali, pada Hari Raya Nyepi masyarakat di Bali akan melaksanakan Catur Brata Penyepian, yakni penghentian pada seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk sejenak. Adapun beberapa hal yang tidak boleh dilakukan meliputi:

1. Amati Geni (Dilarang menyalakan api atau lampu)

Masyarakat di Bali dilarang untuk menyalakan api, petasan/mercon, lampu penerangan dan lain sebagainya yang dapat mengganggu kesucian pelaksanaan Nyepi. Untuk itu, seluruh lampu yang berada di setiap rumah dan bangunan lainnya harus dimatikan.

ADVERTISEMENT

2. Amati Karya (Dilarang bekerja)

Masyarakat di Bali dilarang untuk bekerja pada hari ini baik secara luring maupun daring. Untuk itu, Hari Raya Nyepi telah ditetapkan sebagai hari libur nasional dan cuti bersama.

Selain itu, pada Seruan Bersama tentang Pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada hari Senin (11/3/2024) poin 2 juga dijelaskan mengenai penyedia jasa transportasi (darat, laut, dan udara) tidak diperkenankan beroperasi selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, dari Senin pukul 06.00 Wita sampai dengan Selasa (12/3/2024) pukul 06.00 Wita.

3. Amati Lelungan (Dilarang bepergian ke luar rumah)

Pada saat Hari Nyepi, masyarakat di Bali dilarang untuk bepergian ke luar rumah seperti area umum, jalan raya, dan lain sebagainya. Untuk itu, biasanya juga ada pengamanan atau patroli dari Pecalang dan Hansip yang memang bertugas pada Hari Raya Nyepi.

Akan tetapi, terdapat ketentuan khusus bagi masyarakat beragama lain seperti halnya pada poin 7 Seruan Bersama tentang Pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 tanggal 11 Maret 2024 yang berbunyi:

a. Umat Islam melaksanakan sholat tarawih di rumah ibadah terdekat dengan berjalan kaki atau di rumah masing-masing dan tidak menggunakan pengeras suara serta dengan menggunakan lampu penerangan yang terbatas.

b. Umat lain melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.

4. Amati Lelanguan (Dilarang menonton hiburan atau bersenang-senang)

Pantangan yang terakhir yakni dilarang menonton hiburan dan bersenang-senang saat Hari Suci Nyepi. Hal ini diperkuat dengan adanya peraturan dalam Seruan Bersama tentang Pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 pada poin 3, 4, dan 6 yang berbunyi:

Poin 3: Lembaga Penyiaran Radio dan Lembaga Penyiaran Televisi tidak diperkenankan untuk siaran selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, dari hari Senin tanggal 11 Maret 2024 pukul 06.00 Wita sampai dengan hari Selasa tanggal 12 Maret 2024 pukul 06.00 Wita.

Poin 4: Penyedia (provider) jasa seluler untuk mematikan data seluler dan seluruh penyedia jasa televisi untuk tidak mendistribusikan siaran, dari hari Senin tanggal 11 Maret 2024 pukul 06.00 Wita sampai dengan hari Selasa tanggal 12 Maret 2024 pukul 06.00 Wita.

Poin 6: Usaha penyedia jasa akomodasi, penyedia jasa hiburan, dan tempat wisata yang ada di Bali tidak diperkenankan mempromosikan usahanya dengan branding Hari Suci Nyepi.

Hal-Hal yang Boleh Dilakukan Ketika Nyepi di Bali

Kegiatan yang merupakan pantangan-pantangan yang tidak boleh dilakukan pada saat Nyepi di Bali, bisa Anda ganti dengan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan ketika Nyepi di Bali, antara lain sebagai berikut:

1. Meditasi

Kesunyian dan keheningan suasana lingkungan sekitar pada saat hari Nyepi, membuat momen ini sangat cocok digunakan untuk melakukan meditasi. Dengan suasana yang mendukung tanpa adanya distraksi hal-hal luar akan membuat Anda lebih fokus dalam melaksanakan meditasi. Selain itu, makna dari perayaan Nyepi juga dapat dirasakan dengan adanya pembersihan diri melalui meditasi ini.

2. Perenungan dan Evaluasi Diri

Nyepi mengharuskan masyarakat di Bali untuk menjauh sejenak dari berbagai pengaruh di luaran sana. Untuk itu, momen ini sangat tepat untuk individu melakukan evaluasi ke dalam dirinya mengenai berbagai hal dalam hidup terkhusus kerohanian dan hubungan dengan sang pencipta.

3. Bercengkrama dengan keluarga

Hari Nyepi memberikan waktu bukan hanya bagi alam semesta untuk pulih, melainkan kepada manusia untuk pulih juga. Dalam artian, manusia terbebas dari kesibukan dunia selama ini dan mendapatkan kesempatan untuk menjalin atau memperbaiki hubungan dengan orang terdekat.

Saat hari Nyepi, Anda dapat berbincang-bincang dengan keluarga, teman, atau orang terdekat di kediaman masing-masing. Hal ini akan berdampak baik untuk keharmonisan sebuah hubungan.

Demikianlah pantangan dan hal-hal yang dapat dilaksanakan ketika Nyepi di Bali. Semoga informasi dalam artikel ini dapat berguna bagi Anda yang akan menjalankannya Hari Suci Nyepi di Bali maupun yang menyesuaikan.

Artikel ini ditulis oleh Ni Wayan Santi Ariani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads