Kenali Ogoh-ogoh, Patung yang Diarak Sebelum Nyepi

Kenali Ogoh-ogoh, Patung yang Diarak Sebelum Nyepi

Ratnasari Cenreng - detikBali
Senin, 04 Mar 2024 21:15 WIB
Proses pembuatan ogoh-ogoh di Gases Bali, Jalan Dukuh Sari, Denpasar, Bali pada Minggu (3/3/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Proses pembuatan ogoh-ogoh di Gases Bali, Jalan Dukuh Sari, Denpasar, Bali pada Minggu (3/3/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
-

Sebagian besar warga Indonesia tahu akan hari raya Nyepi, yaitu hari raya keagamaan umat Hindu di mana seluruh aktivitas ditiadakan. Tetapi, sebelum hari Nyepi, masyarakat Bali memiliki berbagai rangkaian upacara yang meriah, salah satunya adalah pawai ogoh-ogoh yang diadakan sehari sebelum Nyepi.

Apa itu ogoh-ogoh dan apa maknanya bagi umat Hindu? Ketahui jawabannya di artikel berikut.

Apa Itu Ogoh-ogoh?

Mengutip situs Kementerian Keuangan Republik Indonesia, ogoh-ogoh adalah karya seni patung yang melambangkan tokoh Hindu bernama Bhuta Kala. Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (bhu) alam semesta dan waktu (kala) yang tak terbantahkan. Bhuta Kala yang digambarkan pada patung ogoh-ogoh berukuran besar dan menyeramkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ogoh-ogoh diarak dengan membawa obor dan diiringi gamelan. Dahulu, ogoh-ogoh terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kertas. Mengikuti perkembangan zaman, belakangan ini ogoh-ogoh mulai memakai mesin agar badannya bisa digerakkan. Ogoh-ogoh zaman sekarang pun terbuat dari bahan dasar styrofoam agar mampu menimbulkan bentuk tiga dimensi yang halus.

Makna Ogoh-ogoh

Ogoh-ogoh melambangkan sifat buruk manusia dan hal negatif alam semesta. Mengutip The Honeycombers, pawai ogoh-ogoh dikawal dengan bunyi-bunyian meriah untuk menarik perhatian roh-roh jahat yang berkeliaran.

ADVERTISEMENT

Ketika roh-roh jahat tersebut sampai ke tanah Bali, mereka akan menemukan tempat yang hening karena masyarakat sedang memperingati hari raya Nyepi. Karena mengira tidak ada penduduk, roh-roh jahat pun akan pergi meninggalkan Bali.

Rangkaian Pawai Ogoh-ogoh

Mengutip Indonesia Kaya, sebelum ogoh-ogoh diarak, terdapat ritual mecaru, yaitu upacara persembahan sesajen kepada bhuta kala. Upacara ini dilakukan dari tingkatan keluarga hingga provinsi.

Setelah itu, barulah ogoh-ogoh diarak keliling pemukiman. Tradisi pawai ogoh-ogoh juga disebut pengerupukan. Ogoh-ogoh akan diarak sambil diiringi gamelan dan disertai asap dupa atau obor. Persiapan pawai dimulai dari sore dan pawai akan berlangsung hingga menjelang tengah malam.

Setelah diarak, ogoh-ogoh kemudian akan dibakar sebagai upaya memusnahkan kejahatan yang disimbolkan dengan Bhuta Kala.

Pawai Ogoh-ogoh di Denpasar

Jika detikers berada di Denpasar menjelang hari raya Nyepi dan ingin menyaksikan pawai ogoh-ogoh, ketahui beberapa lokasi yang biasa dipakai untuk pawai berikut. Tapi i

1. Patung Catur Muka Puputan

Rute: Patung Catur Muka - Jalan Hasanuddin - Jalan M.H. Thamrin - Jalan Gajah Mada - Patung Catur Muka.

2. Monumen Ground Zero Kuta

Rute: Ground Zero - Jalan Raya Kuta - Jalan Singosari - Pantai Kuta - Ground Zero.

3. Renon

Rute: McDonald's Sanur - Bypass Ngurah Rai - Jalan Hang Tuah.

Meski rute di atas biasa dipakai untuk pawai, mungkin juga ada perubahan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Semoga artikel ini menambah pengetahuan detikers tentang ogoh-ogoh. Jika detikers berada di Bali menjelang hari raya Nyepi, cobalah menyaksikan pawai ogoh-ogoh untuk mengapresiasi kreativitas dan budaya masyarakat Bali.




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads