Apa Itu Ugrawakia Bahasa Bali? Ini Penjelasannya

Apa Itu Ugrawakia Bahasa Bali? Ini Penjelasannya

Khadeshia Marsha - detikBali
Senin, 06 Mar 2023 17:43 WIB
MC wanita tampil di acara Gubernur Bali Wayan Koster. (tangkapan layar siaran Youtube Pemprov Bali)
Foto: MC wanita di acara Pemprov Bali (tangkapan layar siaran Youtube Pemprov Bali)
-

Secara umum, dalam berbagai acara biasanya membutuhkan MC atau pembawa acara. MC atau Master of Ceremony adalah seseorang yang bertugas untuk membawa atau memandu acara dari awal sampai akhir dan memastikan acara berjalan dengan baik menyesuaikan rundown yang tersusun.

Dalam bahasa Bali, MC ini memiliki sebutan ugrawakia. Untuk mengetahui lebih dalam tentang ugrawakia, langsung saja simak artikel di bawah ini.

Apa itu Ugrawakia dalam Bahasa Bali?

Ugrawakia atau ugrawakya adalah pihak atau seseorang yang mempunyai tugas untuk membawa sekaligus memandu acara sesuai dengan susunan yang sudah dibuat. Biasanya seorang ugrawakia akan membaca teks atau naskah agenda kegiatan untuk membantunya memandu acara. Ugrawakia sendiri dipakai dalam berbagai acara seperti perayaan, peringatan, pertemuan, lomba, seminar, dan sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan Ugrawakia dengan Pidarta

Pengertian ugrawakia berbeda dengan pidarta namun keduanya sama-sama merupakan sebutan dalam bahasa Bali. Sebelumnya dapat kita simpulkan, ugrawakia artinya pembawa atau pemandu acara. Ugrawakia memiliki isi teks berupa susunan acara atau kegiatan.

Sementara pidarta adalah isi pikiran seseorang yang diungkapkan kepada publik atau orang lain dengan topik tertentu. Pidarta berisikan pemaparan gagasan atau pikiran yang ingin disampaikan seseorang. "Ugrawakya (ugrawakia) adalah pembawa acara, sedangkan pidarta adalah pidato," jelas Dosen Prodi Sastra Bali Universitas Udayana Dr. Drs. I Wayan Suardiana, M.Hum. kepada detikBali Jumat (3/3).

ADVERTISEMENT

Bagian-Bagian Teks Ugrawakia

Dalam menulis teks ugrawakia, terdapat bagian atau struktur yang harus diperhatikan. Mengutip I Wayan Suardiana, berikut adalah bagian-bagian dari teks ugrawakia.

1. Pemahbah (Pendahuluan)

Pemahbah atau bagian pembuka biasanya berisi salam pembuka (pangastungkara). Salam pembuka dalam bahasa Bali sendiri adalah Om Swastiastu. Setelah salam pembuka dilanjut dengan sambutan tari (panyembrama), dan penyampaian susunan acara atau kegiatan.

Contoh kalimat dari pemahbah antara lain adalah sebagai berikut.

Om swastiastu, bapak ibu guru sane wangiang titiang.

Artinya :

Om swastiastu, bapak dan ibu guru yang kami hormati.

2. Daging (Isi)

Daging adalah bagian utama dari teks ugrawakia. Bagian daging berisi susunan acara atau kegiatan beserta penjelasannya. Susunan acara atau kegiatan yang dibuat wajib menyesuaikan dengan runtutan acara.

Maka dari itu seorang ugrawakia harus berkoordinasi dengan panitia dan pengisi acara dalam pembuatan teks ugrawakia. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan berjalan tanpa gangguan.

3. Penyineb (Penutup)

Penyineb atau pamuput adalah bagian terakhir dari teks ugrawakia. Bagian ini berisi ucapan penutup atau pemberitahuan bahwa acara berakhir.

Contoh kalimat penyineb umumnya berisi ucapan terima kasih atas kehadiran peserta dan kelancaran acara. Selain itu kamu bisa mengucapkan matur suksma, nunas ampura (permintaan maaf), serta parama santih.

Itulah pengertian sekaligus contoh kalimat dari bahasa Bali, Ugrawakia. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu detikers!




(des/des)

Hide Ads