Apa Itu Kamis Putih? Simak Penjelasannya

Apa Itu Kamis Putih? Simak Penjelasannya

Mira Rachmalia - detikJatim
Kamis, 17 Apr 2025 15:05 WIB
Kamis Putih 2022 jatuh pada hari ini tanggal 14 April 2022. Berikut ini jadwal beserta link live streaming Kamis Putih 2022 di Gereja Katedral Jakarta.
Persiapan Kamis Putih di Gereja Katedral, Ini Maknanya Foto: Azhar Bagas Ramadhan/detikcom
Surabaya -

Hari raya Paskah diawali dengan momen Kamis Putih yang sekaligus menjadi pembuka Tri Hari Suci. Perayaan Kamis Putih mengenang peristiwa perjamuan terakhir Yesus bersama para muridnya.

Dalam Kamis Putih, umat Katolik memperingati tiga peristiwa besar yang terjadi dalam kehidupan Yesus menjelang penyaliban-Nya, yakni Perjamuan Terakhir, pembasuhan kaki para murid, dan penetapan Sakramen Ekaristi. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Sejarah dan Asal-usul Kamis Putih

Istilah "Kamis Putih" dalam bahasa Indonesia berasal dari terjemahan tradisi liturgis Barat. Dalam bahasa Latin, hari ini dikenal sebagai Feria Quinta in Coena Domini atau "Kamis dalam Perjamuan Tuhan". Kata "putih" mengacu pada warna liturgi yang digunakan dalam misa Kamis Putih, yakni putih, sebagai lambang sukacita, kesucian, dan kemuliaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dari warna merah pada Jumat Agung, atau ungu di masa Prapaskah, warna putih mencerminkan rahmat kasih Kristus yang dicurahkan dalam peristiwa-peristiwa suci yang diperingati hari itu.

Secara historis, Kamis Putih berakar dari Perjamuan Terakhir yang dilakukan Yesus bersama para murid-Nya pada malam sebelum Ia ditangkap dan disalibkan. Dalam perjamuan itulah Yesus menetapkan Sakramen Ekaristi dan memperlihatkan kasih serta kerendahan hati melalui pembasuhan kaki para murid.

ADVERTISEMENT

Kamis Putih menandai dimulainya penderitaan Yesus secara liturgis-peralihan dari masa Prapaskah menuju puncak misteri keselamatan, yaitu sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Perjamuan Terakhir juga menjadi peristiwa penting yang mencerminkan penyatuan kasih Allah dengan manusia melalui pengorbanan Yesus.

Makna Teologis Kamis Putih

Salah satu makna utama Kamis Putih adalah penetapan Ekaristi. Dalam Perjamuan Terakhir, Yesus mengambil roti dan anggur, memberkatinya, lalu memberikannya kepada para murid sambil berkata, "Inilah Tubuh-Ku" dan "Inilah Darah-Ku". Peristiwa ini menjadi dasar dari Sakramen Ekaristi yang dirayakan dalam setiap Misa Katolik hingga saat ini.

Dalam Ekaristi, umat percaya bahwa roti dan anggur sungguh-sungguh menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Kamis Putih menjadi saat istimewa untuk mengenang betapa besar kasih Kristus yang rela memberikan diri-Nya secara utuh demi keselamatan umat manusia.

Selain itu, pembasuhan kaki para murid menjadi sorotan penting dalam Kamis Putih. Dalam Injil Yohanes, diceritakan bagaimana Yesus membasuh kaki para murid-Nya sebelum Perjamuan Terakhir. Tindakan ini sangat kontras dengan peran-Nya sebagai Guru dan Tuhan, karena membasuh kaki merupakan tugas yang biasa dilakukan oleh pelayan atau budak pada masa itu.

Namun, Yesus melakukannya untuk menunjukkan teladan kerendahan hati dan kasih yang tulus. Ia ingin murid-murid-Nya mengerti bahwa menjadi pemimpin bukan berarti berkuasa, melainkan siap melayani dengan rendah hati.

Tindakan Yesus ini dikenal dengan istilah mandatum, yang berarti "perintah". Yesus tidak hanya membasuh kaki para murid sebagai tindakan kasih, tetapi juga memberikan perintah bagi mereka untuk saling melayani satu sama lain.

"Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat kepadamu". (Yohanes 13:15).

Maka dari itu, Kamis Putih tidak hanya menjadi ajang peringatan simbolik, tetapi juga peringatan akan panggilan hidup sebagai pelayan kasih bagi sesama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, maupun gereja.

Liturgi Kamis Putih

Liturgi Kamis Putih di Gereja Katolik pun sangat khas. Misa Kamis Putih biasanya dimulai pada malam hari, dan mencakup liturgi sabda, liturgi Ekaristi, dan upacara pembasuhan kaki. Setelah itu, Sakramen Mahakudus dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara untuk adorasi, sebagai tanda Yesus yang berjaga di Taman Getsemani sebelum ditangkap.

Umat diajak untuk berjaga bersama Tuhan dalam doa dan keheningan. Pada akhir misa, altar dikosongkan dan gereja dibiarkan hening, sebagai simbol dimulainya masa sengsara Kristus yang akan berlanjut dalam liturgi Jumat Agung.

Makna Kamis Putih

Kamis Putih mengajak umat untuk tidak hanya bersih secara lahiriah, tetapi bersih dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Kamis Putih juga menyampaikan pesan tentang persaudaraan dan kesetaraan.

Yesus tidak membedakan siapa yang Ia basuh kakinya. Ia bahkan membasuh kaki Yudas Iskariot, murid yang kemudian mengkhianati-Nya. Ini menjadi pengingat bahwa dalam kasih Kristus, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Semua orang sama di hadapan Tuhan.

Oleh karena itu, umat Katolik diajak untuk menjunjung tinggi nilai persaudaraan sejati, menghormati martabat sesama tanpa pandang bulu, serta menghapus batas-batas sosial, ekonomi, atau status yang memecah belah.

Umat Kristiani diingatkan kembali bahwa iman bukan hanya perkara percaya, tetapi juga tindakan nyata-membasuh kaki sesama melalui pelayanan sederhana, membantu yang lemah, dan memperjuangkan keadilan. Kamis Putih mengajarkan bahwa kasih sejati adalah kasih yang merendahkan diri, yang tidak mencari keuntungan pribadi, dan yang sanggup berkorban demi kebaikan orang lain.




(ihc/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads