Mengenal Tari Baris Gede Bali: Sejarah dan Gerakan

Mengenal Tari Baris Gede Bali: Sejarah dan Gerakan

Bayu Ardi Isnanto - detikBali
Minggu, 30 Okt 2022 12:57 WIB
Tari Baris Memedi di Desa Jatiluwih, Tabanan, dipercaya dapat mengantarkan roh yang hendak diupacarai saat ngaben menuju surga.
Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali
-

Selain Tari Kecak dan Tari Pendet, ada Tari Baris Gede yang juga terkenal di Bali. Tarian ini juga sering digunakan dalam ritual upacara adat.

Di sini akan kita ulas apa itu Tari Baris, mulai dari sejarahnya, jenisnya, hingga ragam gerakannya.

Sejarah Tari Baris

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tari Baris termasuk tari tradisi lama. Tarian ini diperkirakan sudah ada sejak pertengahan abad ke-16. Hal ini terungkap beradasarkan informasi yang terdapat di Kidung Sunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tari Baris juga salah satu dari sembilan tari asal Bali yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Biasanya tarian ini dipentaskan untuk melengkapi pelaksanaan Upacara Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya yang pada umumnya tidak memiliki lakon atau cerita.

Istilah Tari Baris berasal dari kata baris yang berarti leret, jajar, berbanjar dalam posisi lurus. Hal ini sesuai ciri khas tarian tersebut , yakni para penari yang berbaris menyerupai komposisi barisan pasukan perang.

ADVERTISEMENT

Jenis Tari Baris

Ternyata Tari Baris tak cuma ada satu jenis. Setidaknya ada tujuh jenis Tari Baris yang masih eksis di Denpasar. Berikut tujuh jenisnya.

1. Tari Baris Cina

Tari Baris Cina memiliki keunikan dari sisi kostum, gerakan tari dan iringan musiknya. Diduga tarian ini mendapatkan pengaruh dari budaya Cina, makanya dinamakan Tari Baris Cina. Tarian Baris ini terdapat didesa Renon, Kota Denpasar.

Kostum yang dikenakana ialah celana panjang, baju lengan panjang dengan segempal kain sarung mirip seperti pendekar, mengenakan topi, kacamata hitam, dan membawa senjata pedang.

Gerakannya mirip dengan gaya gerakan pencak silat. Tarian ini diiringi dengan gamelan gong beri (gong tanpa pencon). Konon dia pasukan yang berbeda, yang lazim disebut Rwa Bhineda.

2. Tari Baris Ketekok Jago

Ciri khas pada tari jenis ini ialah pada kostumnya. Para laki-laki yang membawakan Tari Baris Ketekok Jago ini memakai pakaian poleng (hitam putih). Mereka bersenjatakan tombak yang berhias kangelang-gelang putih hitam atau Tumbak Poleng.

Biasanya tari ini ditampilkan dalam upacara Pitra Yadnya atau Ngaben. Gerakan khas Tari Baris Ketekok Jago ini ialah saat penari menaruh tombaknya kemudian bergerak seperti gagak hitam dan mengambil bunga pucuk untuk ditaruh di mayat.

3. Tari Baris Kupu-Kupu Sempurna

Berbeda dengan dua tari di atas, Tari Baris Kupu-Kupu ini tidak menggunakan senjata. Seperti namanya, tarian ini melukiskan kehidupan binatang kupu-kupu. Gerak-gerak yang digunakan pun seperti kupu-kupu.

Tari yang berkembang di Banjar Lebah Desa Sumerta ini terlihat yang sangat dinamis, lincah menirukan gerak-gerak kupu-kupu yang sedang mencari makan.

4. Tari Baris Pendet

Tari Baris Pendet biasanya ditampilkan enam bulan sekali pada odalan di Pura Dalem Tanjung Bungkak yang jatuh tepatnya pada hari Anggarkasih Wuku Sungsang. Para penarinya tampil dengan menggunakan sesaji canang sari dan dipentaskan sebagai sarana upacara Dewa Yadnya.

Para penari Tari Baris Pendet di Desa Tanjung Bungkak membawa canang oyod, yaitu sebuah canang dengan tumpukan bunga menyerupai tumpeng. Sebagai penutup tarian, para penari menggunakan kipas sambil mearas-arasan atau tampak bergembira.

5. Tari Baris Tamiang

Nama tamiang mengacu pada tameng atau perisai. Bentuk perisai ini banyak ditemukan di Bali sebagai simbol perlindungan. Pada tari ini, para penari menggunakan panah dan tamiang sebagai kostum.

Penciptanya ialah seniman asal griya Telaga Sanur yang bernama Ida Bagus Pegug sekitar tahun 1930. Dia terinspirasi karya sastra geguritan, lagu janger dan tembang gambang. Tari Baris ini memiliki gerakan yang dinamis, biasanya ditarikan pada hari piodalan di Pura Dalem Kedewatan Sanur (hari tilem kajeng).

Panah dalam tarian ini bermakna purusa dan tamiang melambangkan pradana. Para penari menggunakan kostum putih dan kuning, warna putih melambangkan kesucian dan juga melambangkan Dewa Siwa. Sedangkan warna kuning melambangkan Buddha.

6. Tari Baris Tengklong

Tari Baris Tengklong berkembang di Desa Pemedilan Kota Denpasar, digunakan sebagai sajian upacara pujawali di Pura Penambangan Badung. Tengklong diambil dari salah satu gerak tariannya, yaitu berdiri pada satu kaki, kaki dengan lutut yang ditekuk.

Tari ini dianggap sakral karena merupakan ciri kerajaan pemecutan ketika menghadapi musuh di medan perang. Penarinya pun hanya boleh berasal dari sekaa truna Banjar Kerandan dan warga dari Banjar Kerandan Pemecutan. Gerakan mengangkat satu kaki ini melambangkan keseimbangan para prajurit bersama rajanya ketika melawan penjajah.

Tarian ini biasa dibawakan oleh sekelompok penari laki-laki. Kostum tari ini antara lain senjata pedang. Gerakan tari ini kental dengan gaya pencak silat . Tarian ini biasanya ditarikan pada saat odalan di pura tepatnya pada purnama kedasa dan pada hari besar lainnya contohnya Galungan Kuningan.

7. Tari Baris Wayang

Tari Baris Wayang adalah tari baris yang dipentaskan pada upacara di Pura Dalem Manik Lumintang. Pementasan tari ini memakai properti wayang yang ditarikan oleh penari laki-laki. Musik pengiring tari baris wayang ini ialah gamelan batel dan penari ikut bernyanyi tetembang dan kidung.

Gerakan Tari Baris

Berikut ini ragam gerakan Tari Baris yang dilansir dari jurnal di repositori Universitas Negeri Malang. Karena ada beragam jenis Tari Baris, kali ini akan kami jelaskan gerakan Tari Baris Tunggal.

1. Agem

Gerakan ini menyerupai huruf T dengan postur tubuh yang tegap, tangan kanan terbuka setinggi mata dan tangan kiri setinggi dada. Menyimbolkan gerakan prajurit yang gagah dari fisiknya.

2. Malpal

Ini adalah gerakan kaki yang berjalan dengan gerakan tangan agem. Menggambarkan prajurit yang sedang berjalan.

3. Ngeraja Singa

Telapak tangan kiri membuka seperti cakar singa dan menghadap depan dengan siku ditekuk di depan dada, sedangkan tangan kanan mengarah ke arah kanan atas dengan lengannya sedikit ditekuk. Gerakan ini menggambarkan jiwa prajurit seperti singa yang garang namun bijaksana.

4. Ambil Pajeng

Yaitu tangan kiri mengarah ke kiri atas sedangkan tangan kanan mengarah ke depan agak kanan dengan gaya seperti mengambil payung. Gerakan ini menggambarkan prajurit yang mengambil senjata.

5. Tayong

Kedua tangan direntangkan sejajar bahu dan kaki dibuka lebar dengan lutut sedikit menekuk. Tangan ini bergerak mengayun seirama dengan langkah kaki. Menggambarkan gerakan prajurit yang gagah.

6. Napdap Gelung

Gerakan ini seperti memegang gelung. Tangan kanan seakan memegang gelung di belakang kepala dan tangan kiri membentuk sudut 90° setinggi dada. Gerakan ini dimaksudkan memperbaiki gelung setelah melakukan gerakan cepat memutar.

7. Mungkah Lawang

Penari menyilangkan tangan di dekat wajah sebagai sikap siap memulai tarian. Gerakan ini menggambarkan prajurit yang menyiapkan tekad dan hati.

8. Ngombak Lantang

Gerakan tangan kanan setinggi mata di sebelah kanan dan tangan kiri ke bawah menghadap ke depan. Tangan bergerak seperti ombak dan kaki mengikuti gerakan tangan. Dari gerakan ini muncul gereget penari.

Nah, demikian tadi penjelasan mengenai Tari Baris Gede Bali dengan beragam jenisnya. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers.




(bai/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads